Artis Hong Kong Zoey Sham Mengungkap Pengalaman Tidak Menyenangkan Saat Mengantar Anak ke Sekolah

referensi gambar dari (wolipop.detik.com)
referensi gambar dari (wolipop.detik.com)

Jurnalindo.com – Seorang artis Hong Kong, Zoey Sham, baru-baru ini membagikan pengalaman uniknya yang menjadi perbincangan publik. Dalam unggahannya di Instagram, Zoey menceritakan kejadian saat ia berniat mendaftarkan kedua anaknya ke sebuah kelas bicara yang ternyata membawa pengalaman kurang menyenangkan.

Zoey, yang memiliki dua anak dari pernikahannya dengan pengusaha Malaysia, Dixon Chin, berbagi cerita tentang pengalamannya memasukkan kedua putranya yang berusia lima dan sembilan tahun ke sebuah ‘kelas wawancara’. Kelas tersebut adalah les untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak-anak. dilansir dari detik.com

Saat itu, Zoey yang keturunan Thailand, mendengar seorang wanita yang lebih tua memanggilnya dengan sebutan ‘Jie jie’ (kakak wanita) yang biasanya digunakan untuk para asisten rumah tangga (ART). Setelahnya, Zoey diminta melakukan beberapa hal yang menurutnya tidak sopan.

“Sebenarnya aku tidak terlalu tersinggung dengan itu. Mungkin caraku berpakaian sangat membuatku terlihat seperti pembantu rumah tangga dan ada kalanya aku sering dikira seperti itu ketika tidak pakai makeup. Itu tidak aneh tapi aku merasa sikap wanita tersebut sangat sangat buruk,” kata Zoey.

Zoey mengungkapkan kebingungannya ketika diperlakukan kurang sopan. Setelah itu, wanita tersebut menyadari bahwa Zoey adalah orang tua murid dan berkata, “Oh, maaf. Ibu bisa ke sini dan mendaftar.”

Sebelum meninggalkan sekolah, Zoey mencari tahu tentang wanita itu dan terkejut ketika mengetahui bahwa dia adalah kepala sekolah. Kini, wanita 37 tahun tersebut sedang mempertimbangkan untuk memindahkan anak-anaknya meski sekolah itu dikenal cukup bagus dan populer.

“Apa yang membuatku marah adalah sikapnya pada PRT adalah menyuruh-nyuruh. Aku bahkan tidak memperlakukan pembantuku seperti itu. Orang yang tidak punya hormat pada orang lain bagaimana dia jadi pengajar apalagi kepala sekolah?” kata Zoey.

Pengalaman ini memberikan refleksi tentang pentingnya sikap hormat dan sopan santun dalam interaksi sehari-hari, terutama di lingkungan pendidikan. Zoey berharap kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih menghargai setiap individu tanpa melihat latar belakang atau penampilan mereka.

Jurnal/Mas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *