Presiden Jokowi Dipercaya Sekjen PBB Jadi Anggota GCRG, Apa Itu GCRG?

Jurnalindo.com – Jakarta – Antonio Guterres selaku Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) mempercaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai anggota Champion Group of the Global Crisis Response Group (GCRG) pada Rabu (13/4/2022).

Selain Jokowi, lima pemimpin dunia lainnya juga dipercaya Guterres sebagai anggota GCRG, yakni Presiden Senegal, Kanselir Jerman, Perdana Menteri Barbados, Perdana Menteri Denmark, dan Perdana Menteri Bangladesh.
Dilansir dari laman Kementerian Luar Negeri, Champion Group tersebut dipimpin langsung oleh Sekjen PBB.

Mengenal apa itu GCRG
GCRG bertujuan untuk mendorong konsensus global serta melakukan advokasi solusi untuk atasi krisis pangan, energi dan keuangan global.

Sebelumnya, pada 14 Maret 2022, Sekjen PBB membentuk GCRG on Food, Energy, and Finance di Sekretariat PBB dan beranggotakan badan-badan atau agensi PBB.

GCRG memiliki peran untuk melakukan koordinasi antar badan PBB, merumuskan aksi untuk atasi ketiga krisis tersebut, melakukan analisa data krisis, dan mendorong kerja sama untuk implementasi solusi.
Pembentukan Champions Group diharapkan dapat memastikan adanya kepemimpinan politis dan koordinasi tingkat politis.

Diharapkan, hal itu dapat membantu mendorong implementasi dari berbagai usulan solusi, strategi dan aksi dari steering committee GCRG dalam mengatasi krisis pangan, energi dan keuangan.

Imbas Perang Ukraina
Dilansir dari laman PBB, perang di Ukraina, dalam semua dimensinya, menghasilkan efek berjenjang yang mengkhawatirkan bagi ekonomi dunia yang sudah terpukul oleh Covid-19 dan perubahan iklim.
Hal itu memberikan dampak yang sangat dramatis pada negara-negara berkembang. Harga makanan, energi, hingga pupuk meroket, mengingat peran utama Rusia dan Ukraina pada pasar ini cukup tinggi sehingga meningkatkan risiko ketidakstabilan di seluruh dunia.
Global Crisis Response Group on Food, Energy and Finance (GCRG) akan mendukung negara maju dan berkembang yang menghadapi krisis ini.

GCRG akan membantu para pengambil keputusan untuk mendapatkan solusi, mengembangkan strategi, serta rekomendasi untuk membantu semua negara, termasuk yang paling rentan, dalam mengatasi krisis yang saling terkait.
Analisis awal menunjukkan bahwa sebanyak 1,7 miliar orang di 107 negara terpapar setidaknya satu dari tiga risiko, yakni makanan, energi, dan keuangan.
Selain itu, perang di Ukraina juga berdampak langsung pada pasar pangan dunia. Baik Ukraina maupun Rusia adalah pemain global dalam komoditas pertanian yang penting untuk ketahanan pangan, seperti gandum, jagung, minyak, dan biji-bijian. Sumber: kompas.com/Aniq

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *