Jurnalindo.com – Banyuwangi, 08/12 – Arief Syarifudin, Marketing and PR Director MG Motor Indonesia mengumumkan, pihaknya akan menyiapkan setidaknya tiga model mobil baru pada 2023.
“Di tahun 2023 kami punya sesuatu yang baru, apalagi nanti ada yang relate dengan new product dan new lineup yang akan menjadi sesuatu yang bisa di-absorb oleh customer dan mempengaruhi volume (penjualan) MG di Indonesia,” kata Arief di Banyuwangi, Rabu (7/12) malam.
Selain itu, ia membeberkan jenis kendaraan yang disiapkan untuk diluncurkan tahun depan. Yang pertama adalah model SUV (Sports Utility Vehicle), kemudian ada juga mobil serba listrik (full/pure electric atau BEV) dan model lain yang masih dirahasiakan.
“Ada lagi satu (mobil) yang belum bisa disampaikan. Ini akan kita lakukan push-nya di GIIAS dan ini kami yakini akan menjadi backbone baru selain New MG ZS,” imbuhnya.
Bicara soal MG ZS baru, Arief menyebut tulang punggung penjualan MG di Indonesia masih dipegang oleh compact SUV.
Meski ada tantangan terkait ketersediaan (supply) hingga waktu pivot akibat masalah semikonduktor (chip), menurut Arief, antusiasme konsumen masih tinggi.
Baca Juga: MG Motors: Tantangan Terbesar 2022 Adalah Soal Chip
“Backbone-nya masih ZS. ZS relate dengan (isu) supply, Desember belum kembali ke normal, tapi sudah mengarah ke sana. Kami harus resilient untuk menghadapi kebutuhan customer,” kata Arief.
“Kalau bicara soal volume memang masih belum sesuai target, karena shortage (semikonduktor dan supply). Tapi, penerimaan customer terhadap MG ZS sangat tinggi,” ujarnya menambahkan.
Berdasarkan data wholesale (pabrik ke dealer) Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) periode Januari hingga Oktober 2022, MG Motor Indonesia mampu menjual sebanyak 793 unit.
HS meraih penjualan terbesar dengan 306 unit, diikuti oleh ZS dengan 266 unit dan 5GT dengan 221 unit.
Terkait mobil listrik, Arief enggan merinci lebih lanjut apakah kendaraan ramah lingkungan ini akan dijual secara komersial atau hanya dihadirkan ke publik.
Hal ini karena pabrikan masih mempertimbangkan kualitas produk dan keterjangkauan masyarakat terhadap harga retail EV yang masih cukup tinggi di Indonesia.
“Affordability itu juga harus disiapkan supaya masyarakat secara masif bisa menikmati. Kami ingin (EV) tidak menjadi niche, tapi menjadi suatu hal yang spread wide,” ujar Arief.
Baca Juga: MG Motor India Dikabarkan Akan Galang Dana Guna Kembangkan Kendaraan Listrik
“Kita secara tight tidak bisa secara langsung untuk bicara mengenai apakah (produk EV baru) akan langsung dikomersialkan atau hanya revealing, karena ini akan menyangkut juga soal tax regulation, dan seterusnya. Dan itu yang menjadi perhitungan yang (dilakukan secara) sharp dan memberikan ekspektasi baik untuk customer,” imbuhnya.(jurnalindo/salman)