Jurnalindo.com, – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menggelar rapat bersama sejumlah menteri Kabinet Merah Putih di kediaman pribadinya di Hambalang, Jawa Barat, Minggu (14/12/2025). Rapat tersebut digelar usai Presiden melakukan peninjauan langsung ke lokasi bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat dalam beberapa hari terakhir.
Sekretaris Kabinet Letkol TNI Teddy Indra Wijaya menyampaikan bahwa rapat ini menjadi forum evaluasi sekaligus penegasan arahan Presiden kepada para menteri terkait respons negara terhadap situasi darurat kebencanaan serta agenda nasional jangka pendek, termasuk kesiapan menghadapi libur akhir tahun.
Rapat di Hambalang dihadiri oleh sejumlah menteri Kabinet Merah Putih, di antaranya Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait, serta Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto. Hadir pula beberapa menteri lain yang berkaitan langsung dengan penanganan bencana serta sektor transportasi dan logistik.
Dalam rapat tersebut, Presiden Prabowo secara khusus menekankan percepatan penanganan bencana di wilayah Sumatera yang terdampak parah. Salah satu fokus utama adalah percepatan pembangunan hunian sementara (huntara) dan hunian tetap (huntap) bagi warga terdampak banjir dan longsor.
“Presiden ingin secepat mungkin segera selesai terbangun,” ujar Teddy menegaskan arahan Presiden.
Selain pembangunan hunian, Presiden juga memerintahkan penambahan alat berat secara maksimal untuk membuka kembali akses jalan yang rusak akibat bencana. Langkah ini dinilai krusial guna memulihkan jalur transportasi yang terputus agar distribusi bantuan kemanusiaan dapat berjalan cepat dan efektif.
Sejalan dengan arahan tersebut, Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan bahwa pengerahan alat berat merupakan kebutuhan paling mendesak dalam penanganan bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Menurutnya, tanpa akses transportasi yang memadai, bantuan logistik dan kemanusiaan akan sulit disalurkan.
“Yang paling mendesak adalah memang menggelar secara cepat alat-alat berat untuk memperbaiki jalur-jalur transportasi yang rusak dan hancur,” kata AHY. Ia menambahkan, tanpa jalur transportasi, bantuan sebesar apa pun akan sulit didistribusikan secara cepat, padahal kebutuhan tersebut harus diprioritaskan.
Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya pemenuhan kebutuhan dasar para pengungsi, terutama di wilayah terdampak paling parah. Ia memerintahkan penambahan alat berat, truk air minum, persediaan air bersih, serta toilet portable. Presiden meminta Menteri Pekerjaan Umum memastikan seluruh pengungsi mendapatkan layanan dan fasilitas dasar tersebut.
Selain isu kebencanaan, rapat di Hambalang turut membahas kesiapan pemerintah menghadapi libur akhir tahun. Presiden meminta laporan terkait stabilitas ketahanan pangan dan harga kebutuhan pokok, serta perkembangan terkini perekonomian nasional, termasuk sektor bea cukai dan perpajakan. Pembahasan ini dilakukan untuk memastikan kondisi ekonomi tetap stabil di tengah meningkatnya mobilitas masyarakat.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden dan para menteri juga membahas rencana pemberian insentif untuk mendukung kelancaran libur akhir tahun. Insentif tersebut mencakup pengurangan harga secara signifikan pada sejumlah layanan publik, seperti tarif jalan tol, tiket pesawat, kereta api, kapal laut, serta fasilitas publik lainnya.
“Pemberian insentif terhadap beberapa sektor untuk kelancaran liburan akhir tahun, terutama pengurangan harga secara signifikan untuk tarif jalan tol, tiket pesawat terbang, kereta api, kapal laut, serta fasilitas publik lainnya,” kata Teddy.
Rapat ini menegaskan komitmen pemerintah dalam merespons cepat bencana alam sekaligus menjaga stabilitas nasional menjelang akhir tahun. (Nada/Kompas)












