News  

Status Tuan Rumah APG Dimanfaatkan Tim Sepak Bola CP Untuk Raih Emas

Jurnalindo.com – Meski anak asuh Anshar Ahmad itu bakal tampil pincang saat menghadapi Thailand di Stadion UNS, Surakarta, Jumat (5/8), tim sepak bola celebral palsy (CP) bakal memanfaatkan status tuan rumah untuk meraih medali emas ASEAN Para Games (APG) 2022.

Pincangnya kekuatan tim Merah Putih pada final diakibatkan dari kondisi sang striker M. Ikhsan Tabrani yang mengalami cedera dan dikhawatirkan tidak bisa diturunkan pada laga krusial demi mempertahankan medali emas.

Pelatih tim sepak bola CP Indonesia Anshar Ahmad di Surakarta, Kamis mengatakan bahwa Ikhsan Tabrani mengalami kram. Tidak bisa jalan dan kemungkinan tidak turun di final. Tapi pihaknya mengatakan akan memantau terus perkembangannya.

Menurut dia, kram yang dialami Ikhsan Tabrani itu didapat saat pertandingan kedua melawan tim Myanmar yang saat itu kaki kirinya terkena bola dan untuk penyembuhan, harus istirahat total.

“Sampai sekarang masih kami pantau perkembangannya. Terapi juga dilakukan. Yang terpenting saat ini adalah semangat dia untuk sembuh harus ditingkatkan,” kata pelatih murah senyum itu.

Anshar Ahmad memastikan akan melakukan perubahan meski pada babak penyisihan, tim Indonesia sukses mengalahkan tim dari Negeri Gajah Putih itu dengan skor 3-2 terkait dengan taktik melawan Thailand pada final.

“Kalau main di final itu spiritnya beda. Apalagi kita main di rumah sendiri. Target kami tetap emas meski taktik dan skema pemain akan berubah dibandingkan laga-laga sebelumnya,” terang Anshar.

Pada laga melawan Thailand di babak pertama, Indonesia menurunkan pemain terbaiknya yakni Amin Rasyid di posisi penjaga gawang, Yusuf Suhendar, Mahdianur, Ahmad Yuliarsi, Yahya Hernanda (c), M Ikhsan Tabrani dan Yahya Muhaimi.

Untuk posisi M Ikhsan Trabani ini bisa saja diisi oleh Abdul Aziz Nur. Namun, semuanya tergantung dari kondisi maupun kebutuhan tim saat bertanding di laga puncak.

Sementara itu, kapten tim sepak bola CP Indonesia Yahya Hernanda mengatakan akan berusaha memperbaiki kelemahan sehingga kedodoran di babak kedua bisa diminimalisir mengingat lawan yang dihadapi pada final adalah tim kuat.

“Di pertandingan pertama kita banyak kekurangan meski menang. Konsentrasi terutama di menit akhir harus diperbaiki. Harapan kami, emas kita dapat,” katanya saat dikonfirmasi sebelumnya.

Thailand sendiri memiliki pemain yang kompak. Saat melawan Indonesia pada laga pertama diperkuat Jettarin Wonghangmit (kiper), Bannasak Nuepho, Siwadol Srisuwun (c), Narongchai Thaohong, Chaipon Thammawichai, Phonpipat Nampaksa dan Chanatip Deeman.
(ara/va)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *