Jurnalindo.com, – Sejumlah media asing memberikan perhatian khusus pada retreat atau pembekalan yang diadakan untuk para menteri dalam Kabinet Merah Putih (KMP) di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Salah satunya, Reuters, yang melaporkan kegiatan tersebut dengan artikel berjudul “With green camo and combat boots, Indonesia’s new cabinet kicks off army retreat”. Dalam pemberitaannya, Reuters mencatat bahwa menteri-menteri pemerintah Prabowo mengikuti agenda retreat dengan mengenakan seragam TNI.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo menyampaikan pidato motivasi kepada para menterinya. “Kita harus bekerja dalam ritme yang sama untuk tujuan yang sama. Pemerintah tidak bekerja sendiri tetapi sebagai sebuah tim,” ujar Prabowo, seperti yang dicatat oleh Reuters pada Jumat, 25 Oktober 2024.
Media India, Times of India, juga menyoroti kegiatan pembekalan ini. Mereka melaporkan bahwa Prabowo berjanji akan memberikan dukungan terhadap pertahanan Indonesia dan melakukan pemberantasan korupsi. Selain itu, mereka tidak melewatkan untuk menyentuh latar belakang Prabowo yang pernah dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di era pemerintahan Suharto pada akhir tahun 1990-an.
Sementara itu, ABC News menambahkan perspektif bahwa Prabowo bukanlah presiden pertama Indonesia yang berasal dari latar belakang militer. Mereka mencatat bahwa Presiden Soeharto dan Susilo Bambang Yudhoyono juga merupakan purnawirawan jenderal Angkatan Darat. Namun, kegiatan retreat yang diadakan saat ini adalah yang pertama kalinya dilakukan pada masa jabatan Prabowo Subianto. Dalam artikel berjudul “Indonesia’s new President and ministers begin a military-style retreat which includes morning drills”, ABC menyoroti bahwa meskipun tradisi ini bukan hal baru dalam konteks kepemimpinan Indonesia, format retreat yang militeristik adalah sesuatu yang unik di era Prabowo.
Kegiatan retreat ini, yang berlangsung di Akademi Militer Magelang, diharapkan dapat memperkuat kerjasama dan kebersamaan di antara anggota kabinet, serta memberikan penguatan terhadap visi dan misi pemerintahan Prabowo. Perhatian media asing ini mencerminkan pentingnya peristiwa tersebut di panggung internasional dan dampaknya terhadap dinamika politik Indonesia ke depan. (Bisnis.com/Nada)