Jurnalindo.com, – Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas, mengajak masyarakat untuk berpikir jernih dalam menilai sepuluh tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menjelang akhir masa jabatan Jokowi pada 20 Oktober 2024, Fernando menyadari adanya kritik dan kekurangan selama masa pemerintahan, namun ia juga menekankan pentingnya menghargai berbagai pencapaian yang telah diraih.
Fernando mengemukakan pandangannya tersebut menyusul rencana aksi yang menuntut pengadilan terhadap Jokowi. “Sebaiknya masyarakat juga mampu menghargai karya yang sudah dilakukan oleh Jokowi selama memimpin Indonesia,” ujarnya kepada awak media pada Sabtu (12/10).
Menghindari Provokasi dan Mempertahankan Persatuan
Fernando mengingatkan bahwa demonstrasi harus dilakukan dengan bijak dan tidak mengarah pada provokasi yang dapat memecah belah bangsa. Ia menekankan pentingnya menjaga stabilitas negara dan menciptakan suasana yang kondusif, terutama di tengah masa transisi pemerintahan. “Mari berikan kesempatan kepada Prabowo untuk melanjutkan pemerintahan selama lima tahun ke depan dengan membantu memuluskan masa transisi dari Jokowi dengan menjaga situasi yang damai,” katanya.
Harapan untuk Aksi yang Damai
Dalam konteks rencana demonstrasi, Fernando berharap para peserta aksi dapat mengekspresikan pendapat mereka dengan cara yang tidak anarkis dan tidak mengganggu keamanan. Ia juga menyerukan agar pihak kepolisian menjalankan tugasnya dengan baik, mengikuti prosedur operasi standar (SOP) dalam menjaga keamanan.
Dengan pernyataan ini, Fernando Emas berharap semua pihak bisa bersatu dan memberikan kesempatan kepada presiden terpilih untuk melanjutkan agenda pemerintahan yang telah ditetapkan. Di tengah pergeseran politik yang akan terjadi, penting bagi masyarakat untuk tetap fokus pada persatuan dan pembangunan, demi masa depan Indonesia yang lebih baik. (Jpnn/Nada)