Jurnalindo.com, – Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, menyatakan bahwa dirinya lebih memahami Jakarta dibandingkan daerah lain. Hal ini diungkapkan Ahok saat menjawab pertanyaan terkait peluang dirinya maju sebagai calon gubernur di Jakarta atau daerah lain seperti Sumatera Utara atau Bali.
“Saya enggak begitu paham daerah lain sebetulnya,” ujar Ahok kepada Tempo di Wisma Nusantara, Jakarta, Rabu, 29 Mei 2024. “Menurut saya, memang paling ideal adalah Jakarta,” lanjutnya.
Jakarta sebagai Pilihan Ideal
Menurut Ahok, Jakarta adalah pilihan yang paling ideal untuknya karena posisi gubernur Jakarta mirip dengan sistem presidensial, sehingga memungkinkan untuk mengimbangi kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh presiden terpilih.
“Kenapa Jakarta paling ideal untuk mengimbangin ini? Yang paling mirip presidensial itu adalah gubernur Jakarta,” tuturnya.
Tantangan PDIP dalam Pilkada Jakarta
Meski demikian, PDIP tidak bisa mengajukan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jakarta secara mandiri. Pada periode 2024-2029, PDIP hanya memiliki 15 kursi di DPRD DKI Jakarta, sementara syarat untuk mengusung calon adalah 22 kursi. Oleh karena itu, PDIP harus berkoalisi dengan partai lain untuk memenuhi kekurangan jumlah kursi.
Penugasan Khusus dari Megawati
Ahok mengungkapkan bahwa dirinya belum membicarakan secara spesifik mengenai pencalonannya di Pilkada 2024 dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Namun, ia menyatakan bahwa Megawati telah menugaskannya untuk membantu PDIP dalam pemenangan pilkada.
“Saya enggak tahu perhitungan-perhitungan dari Ibu (Mega) ya. Kan putusan di Ibu. Bisa saja Ibu merasa saya lebih berguna untuk mengurus kayak gitu kan (membantu kader dalam pemenangan Pilkada) untuk menuju tahun 2029,” jelas Ahok.
Pernyataan Megawati
Sebelumnya, dalam pidato politik pada pembukaan dan penutupan Rakernas V PDIP, Megawati menyebut nama Ahok dan menyatakan bahwa dirinya sudah memberikan penugasan khusus untuk Ahok. Megawati menceritakan bahwa setelah keluar dari pemerintahan, Ahok menemuinya dan meminta penugasan.
“Sekarang beliau bersama kita sudah keluar dari pemerintahan, lalu bilang pada saya, Ibu minta tugas, (lalu saya bilang) Oke, sudah ada tugasnya,” kata Megawati.
Dengan penugasan khusus ini, Ahok diharapkan dapat memainkan peran penting dalam strategi PDIP untuk meraih kemenangan di Pilkada dan mengembangkan program-program yang berpihak pada kepentingan rakyat. (Sumber : Tempo/Nada)