Jurnalindo.com – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menanggapi tuduhan dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang menuduh PKB mendalangi unjuk rasa yang menuntut Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) untuk mundur dari jabatannya. Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menyatakan bahwa aspirasi tersebut muncul dari kalangan PKB, santri, dan NU karena adanya irisan kepentingan yang sama.
“Saya pun kurang tahu, yang jelas warga PKB, santri, dan NU kerap dalam satu irisan aspirasi yang sama. Yang namanya aspirasi bisa muncul dari mana saja,” kata Jazilul kepada wartawan, Minggu (4/8/2024). dilansir dari detik.com
Wakil Ketua MPR ini juga menyebut bahwa Gus Ipul telah membuat sebagian lapisan Nahdliyin merasa tidak nyaman. Menurutnya, aksi tersebut muncul karena PBNU dianggap sudah tidak sesuai dengan Khittah NU dan amanat Muktamar.
“Hemat saya, kisruh yang muncul dari Gus Ipul ini mulai membuat gerah lapisan Nahdliyin. Munculnya demo dan protes itu karena sudah melenceng dari Khittah NU dan amanat Muktamar,” kata Jazilul.
Sebelumnya, Wakil Sekjen PBNU Suleman Tanjung menuduh bahwa unjuk rasa tersebut didalangi oleh PKB. Menurut hasil penelusuran PBNU, Solihin yang merupakan koordinator aksi juga menjabat sebagai pengurus DPW PKB Jawa Barat dan mantan Ketua DPC PKB Kabupaten Indramayu.
“Kami mendapatkan banyak bukti. Mereka ini memang digerakkan untuk menyerang PBNU,” kata Suleman Tanjung kepada wartawan, Minggu (4/8/2024).
Suleman menjelaskan bahwa sejumlah massa datang dari arah Jalan Raden Saleh atau dari Kantor DPP PKB. Sementara, massa lainnya datang dengan menggunakan bus dipimpin oleh Muhamad Solihin yang merupakan koordinator aksi.
PKB dan PBNU telah lama memiliki hubungan yang erat, namun ketegangan ini menunjukkan adanya perbedaan pandangan yang signifikan antara kedua organisasi. PKB berharap aspirasi dari warga, santri, dan NU dapat diterima dengan baik dan diselesaikan dengan cara yang bijaksana.
Jurnal/Mas
