jurnalindo.com – Pontianak, 26/9 – Warga masyarakat di Kabupaten Landak terbanyak mendapatkan Bantuan Pemasangan Baru Listrik (BPBL) yakni 1.386 Kepala Keluarga (KK) dari 5.487 KK di Kalbar yang mendapat bantuan dari Kementerian Energi dan Sumber Data Energi (ESDM), kata Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Maman Abdurrahman.
“Tahun 2022 ini ada sebanyak 5.487 KK masyarakat dari 11 daerah kabupaten/kota di Kalbar yang akan menerima BPBL dari Kementerian ESDM yang kami dukung dari Komisi VII DPR RI,” kata Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Maman Abdurrahman di Pontianak, Senin.
Dia menjelaskan, selain Kabupaten Landak, masyarakat 3T yang mendapatkan bantuan pemasangan listrik gratis yaitu masyarakat di Kabupaten Kubu Raya sebanyak 1.134 KK, Ketapang 807 KK, Mempawah 656 KK, Sambas 535 KK, Bengkayang 398 KK, Kayong Utara 229 KK, Kota Singkawang 169 KK, Kota Pontianak 119 KK, Sanggau 53 KK, dan di Kabupaten Melawi satu KK.
“Program bantuan ini menyasar kepada masyarakat yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Mereka selain tinggal di daerah 3T juga dinilai layak berdasarkan validasi kepala desa/lurah atau pejabat setingkat,” katanya.
Dia menambahkan, terealisasinya BPBL itu berkat dukungan dan semangat dari pemerintah, PT PLN (Persero) dan segenap seluruh kepala desa di setiap daerah dan tim di lapangan yang sudah bekerja maksimal dalam mendorong kemajuan di Kalbar
Sementara itu, Plt Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan program ini merupakan terobosan besar yang dilakukan oleh Komisi VII DPR RI yang mau melihat masalah sampai ke lapangan.
“Kami juga dari Kementerian ESDM bekerjasama dengan semua pihak dalam mempercepat penyediaan listrik di wilayah yang belum ada jaringan listriknya,” ujar Dadan.
Dia menjelaskan, pada semester II 2022, rasio elektrifikasi atau perbandingan rumah tangga berlistrik dengan total rumah tangga Indonesia telah mencapai 99,56 persen. “Dari data tersebut memang masih ada sekitar 347.141 rumah tangga yang belum berlistrik dan sebagian besar tersebar di daerah 3T,” ujar Dadang.
Dadang menambahkan, pada tahun ini Kementerian ESDM menargetkan sebanyak 80.000 rumah tangga yang tersebar di 22 provinsi di Indonesia mendapatkan program BPBL dari APBN.
“Masyarakat penerima program BPBL akan mendapatkan instalasi listrik rumah berupa tiga titik lampu dan satu kotak kontak, pemeriksaan dan pengujian instalasi Sertifikat Laik Operasi (SLO), penyambungan ke PLN, dan token listrik pertama,” kata Dadang.
(ara/rido)