Abdullahi Dahlawi meminta Bawaslu Kabupaten Natuna perhatikan kondisi cuaca

jurnalindo.com – Tanjungpinang, 18/10 – Kepala Badan Pengawas Pemilihan Umum Kepulauan Riau (Bawaslu Kepri) Said Abdullahi Dahlawi meminta Bawaslu Kabupaten Natuna memperhatikan kondisi cuaca saat melakukan pemeriksaan tertulis terhadap calon Komisi Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) di kecamatan. pemilu 2024.

Dia menjelaskan, berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, gelombang laut di Natuna saat ini mencapai 3 meter, disertai angin kencang dalam dua hari terakhir.

Kondisi cuaca buruk tidak memungkinkan peserta yang tinggal di pulau menggunakan kapal untuk mengikuti tes tertulis secara offline.

“Keselamatan peserta merupakan hal yang paling penting untuk diperhatikan, sehingga ujian tertulisnya kami tunda. Apalagi Pemkab Natuna telah mengeluarkan himbauan kepada pengguna angkutan laut untuk berhati-hati saat terjadi gelombang tinggi,” ujarnya.

Said menyatakan tes tertulis calon anggota panwaslu kecamatan di Natuna dan Kepulauan Anambas dilaksanakan secara daring dan luring pada 14-16 Oktober 2022, sama seperti kecamatan di kabupaten dan kota lainnya di Kepri. Namun pelaksanaan tes ujian secara luring di sejumlah kecamatan di Natuna terpaksa ditunda karena cuaca buruk.

Baca Juga: Viral Bawaslu Pamkasan lakukan pungutan untuk pendaftar panwaslu

Jumlah peserta panwaslu kecamatan pada Pemilu 2024 di Natuna mencapai 244 orang, terdiri dari peserta 177 orang pria dan 67 orang wanita. Mereka berdomisili di-15 kecamatan di Natuna.

Bawaslu Natuna menetapkan tes ujian secara luring di enam kecamatan yakni Midai dengan jumlah peserta 15 orang, Serasan 19 orang, Serasan Timur 23 orang, Subi 16 orang, Suak Midai 17 orang dan Kecamatan Pulau Laut dengan jumlah peserta 12 orang.

Tes tertulis di Kecamatan Subi, Serasan dan Kecamatan Pulau Laut ditunda, karena cuaca buruk. Tes ujian tertulis di kecamatan itu dijadwalkan antara 19-30 Oktober 2022. Bawaslu Natuna sudah menginformasikan kepada seluruh peserta terkait jadwal tersebut.

“Mudah-mudahan di antara tanggal 19 sampai 30 Oktober gelombang laut tidak tinggi,” ucapnya.

Said menuturkan satu orang PNS di Bawaslu Kepri yang sejak beberapa hari lalu bertugas di Natuna juga tidak dapat kembali ke Tanjungpinang lantaran cuaca buruk.

“Angin kencang, gelombang tinggi. Pesawat tidak terbang, kapal juga tidak berlayar sehingga staf kami terpaksa menunggu di Natuna sampai cuaca membaik,” tuturnya.

(ara/rido)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *