Firman Soebagyo :KIB Belum Bisa Putuskan Capres, Akan Ada Pertemuan Lanjutan

Jurnalindo.com – Wakil ketum DPP PG dan aggt DPR RI Dapil Jateng 3 Firman Soebagyo, menyampaikan pandangannya dan menjawab pertanyaan wartawan Jumat 28 April 024 di gedung DPR RI di Jakarta.

Belum diiputuskannya Capres oleh KIB walau GOLKAR telah memutuskan melalui Munas untuk mencalonkan Ketum AH sebagai calon Presiden dan PPP mecalokan GP sebagai Capres.

Bentuk komitmen dan keseriusan KIB bahwa untuk mencalonkan Capres-cawapres tetap hati-hati karena harus orang yg tepat untuk memimpin bangsa dan negara ini kedepan, karena calon presiden-cawapres tidak sekedar ditentukan faktor popularitas tetapi harus memperhatikan dan mempertimbangkan faktor lain seperti ”Rekam Jejak” disamping kapasitas ,kapabilitas dan itegritas calon tersebut.

Baca Juga: GSP Berziarah dan Kirim Doa di Pusara Tjokrodipo, Leluhur Prananda Prabowo Sukarnoputra

Firman berpandangan bahwa popularitas seseorang itu bisa dibentuk dan bisa dibangun melalui lembaga survei dan konsultan politik, dan itu tidak berbanding lurus dengan track record capres dan cawapres dalam keberhasilan melaksanakan tugas yg diembannya selama ini.

“Ini menjadi lebih penting oleh karena itu menentukan Capres cawares harus lebih mengedepankan “rekam jejak”daripada popularitas seseorang” Terangnya.

“Karena kedepan tantangan presiden dan wapres terpilih akan semakin berat menggadapi gejolak ekonomi global yg semakin sulit oleh krn itu keberhasilan capres cawapres harus lebih terukur” Imbuhnya.

Sikap KIB yang belum menentukan menunjukan  kehati-hatiannya dalam bersikap dan bertindak sebab keputusan tersebut akan dipertanggung jawabkan kepada rakyat Indonesia 5 tahun kedepan.

Lain daripada itu, melanjutkan pembangunan yg telah dilakukan presiden Jokowi tidaklah mudah dan tidak ringan seperti membangun IKN serta
tantangan global yang akan dihadapi.

Tidak hanya ekonomi tetapi pertahanan negara juga jauh lebih penting .Seperti yg saat ini masih terjadi gejolak kaum sparatis bersenjata di Papua yg nyaris blm usai.

“Rakyat harus diberi pembelajaran dan harus bisa berfikir realistis dan rasional dan jangan emosional karena hanya melihat survei yg kadang kadang semu belum tentu benar?! Ini menjadi salah satu tugas partai politik untuk menberikan pendidikan dan kesadaran politik kepada rakyat agar
memilih yg tepat, karena partai politik adalah yg mempunyai mandat mencalonkan Capres dan cawapresnya.” Tegas Firman.

Komintmen kebangsaan tetap harus dibangun ditengah proses demokrasi di Indonesia yg sudah berjalan dengan baik ini.

“Sudah waktunya membangun kesadaran politik baik partai politik dan rakyat bahwa presiden setelah terpilih adalah milik rakyat Indonesia bukan menjadi eksklusive milik partai yang mencalonkan saja, tetapi kesadaran ini harus juga dipahami dan dimiliki oleh capres cawapres yang akan datang” Pungkasnya.

 

(Alf/jurnalindo)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *