Persaingan kualifikasi SAC Indonesia ketat tanpa Attel dari PPLP dan Pelatnas

Jurnalindo.com  – Jakarta, 19/11 – Perlombaan atletik pelajar Kejuaraan Student Atletik Chanpionship (SAC) Kualifikasi Jakarta-Banten berlangsung ketat, apalagi kejuaraan ini tidak menampilkan atlet-atlet yang sebelumnya pernah mengikuti Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP), SKO atau Nasional. Pusat Pelatihan.

“Dengan cara-cara seperti ini kita bisa mendapatkan atlet-atlet muda. Nah anak-anak itu tinggal dipoles saja. Dari kompetisi seperti ini harapannya mereka bisa berprestasi dan berkaliber internasional,” kata Wakil Ketua Umum KONI DKI Jakarta, I Gede Sarjana dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu.

Energen Champion Student Athletics Championships (SAC) Indonesia kualifikasi Jakarta-Banten berlangsung di Stadion Atletik Rawamangun, 18-20 November. Ada 3.000 peserta dari 200 sekolah tingkat SD, SMP dan SMA yang terlibat dalam 10 nomor lomba.

Baca Juga: Kabupaten Subang raih emas di kejuraan Anggar Poprov Jabar 2022

Pada hari pertama beberapa nomor sudah dipertandingkan diantaranya lompat jauh. Vallenxia Tanza Gracia siswi North Jakarta Intercultural School (SMA) mencetak lompatan terjauh, 4,35 meter. Dia juga langsung lolos ke babak National Championship, 9-11 Desember. Yang akan dihelat pada 9-11 Desember mendatang.

Fadhil Muhammad Rizky dari SMAN 13 Jakarta menjadi juara pada persaingan putra tingkat SMA. Dia mencatat jarak lompatan terbaik, yakni 6,01 meter. Fadhil akan melenggang ke National Championship didampingi delegasi SMAN 1 Jakarta, Abdillah yang naik podium sebagai runner-up dengan jarak 5,97 meter.

Sementara itu, Nawra Janitra Waraputri tampil spesial dengan tolak peluru. Pelajar SMPN 115 Jakarta itu melakukan lemparan terjauh dengan jarak 6,91 meter. Dia mengalahkan Novella Norrel Toharding terjauh Kedua rombongan dari SMPK Tunas Bangsa dengan jarak 6,60 meter. Di urutan ketiga ada Belizia Putria Parizka dari SMPN 27 Jakarta dengan 6,59 m.

Peserta dari Banten juga tidak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk berkompetisi. Seperti halnya delegasi dari SMAN 1 Ciruas, Serang, Banten.

Baca Juga: Formula 1 akan gelar kejuaraan balap khusus Putri di Formula 1 academy

“Yang pertama adalah kami bukan menargetkan juara. Tetapi keikutsertaan terlebih dahulu. Memperlihatkan pada anak bahwa perlombaan yang sesungguhnya itu seperti ini. Di daerah sering ikut kejuaraan juga, tetapi persiapannya tidak sebagus ini. Siapa tahu ini nantinya bisa diterapkan di daerah. Karena saya kebetulan sebagai pengurus daerah PASI,” kata Ahdi, guru pendamping delegasi SMAN 1 Ciruas.

Ahdi sangat setuju dengan peraturan yang diterapkan oleh Energen Champion SAC Indonesia. Bahwa atlet didikan PPLP, Pelatnas, SKO, KKO hingga PAB tidak diizinkan untuk ikut. Pasalnya, mencari bibit atletik memang harus dijaring dari lembaga non pelatihan.

(Ara/Ari)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *