Jabar dan Jateng jadi wakil Indonesia di Unified Football Bangkok

Jurnalindo.com  – Jakarta, 12/11 – Tim sepak bola putra Jawa Barat (Jabar) dan tim putri Jawa Tengah (Jateng) mewakili Indonesia dalam  “The 9th Special Olympics Southeast Asia Unified Football Tournament”  2022 di Bangkok, dari 12 hingga 16 November.

Menurut siaran pers Special Olympics Indonesia (SOIna), kontingen Indonesia dijadwalkan berangkat dari Bandara Soekarno, Sabtu pagi.

Untuk menuju turnamen sepak bola Asia Tenggara, tim sepak bola Indonesia telah melakukan persiapan selama berbulan-bulan. Pemusatan pelatihan diadakan secara terpisah. TC beregu putri diadakan di Surakarta dan beregu putra di Bandung.

Baca Juga: Inilah skuad Argentina untuk Pila Dunia 2022 Qatar

Tim putra menjalani pemusatan latihan di Lapangan Ladoya dan GOR Bima Footsal, Cisempur, Bandung di bawah arahan pelatih Sandi Pratiwi dan asisten Adis Anissa Suma. Sedangkan tim putri berlatih di Lapangan Gamawan, Colomadu, Kota Solo di bawah bimbingan pelatih Yuli Kristiawan dan asisten pelatih Rasyifa Silvera Arazzaq.

Para atlet itu berusia antara 14-20 tahun sesuai dengan aturan Special Olympics. Tiap tim terdiri dari 8 orang yakni 5 atlit difabel intelektual dan 3 atlit pendamping serta 2 orang pelatih.

Dalam Unified Football di Bangkok itu, pada babak awal tiap tim peserta mesti mengikuti pertandingan dalam sistem round robin, mulai 13 November dan dilanjutkan putaran final.

Unified football merupakan salah satu cabang unified sport yang dipromosikan oleh Special Olympics International. Tujuannya adalah menunjukkan kepada dunia bahwa kekuatan olahraga adalah pilar bagi masyarakat majemuk.

Unified sport menyatukan dan memperkuat manusia dengan keragaman kekuatan dan latarbelakang, terutama atlet difabel intelektual dengan non difabel.

Baca Juga: Kylian Mbape jadi pemain termahal di Piala Dunia 2022 Qatar geser Mesi dan Ronaldo

Atlet Special Olympics yang berlatarbelakang difabel intelektual bersama atlet berlatarbelakang beda bersama-sama membentuk sebuah tim dan bertanding.

Di sini difabel intelektual dapat membentuk tim bersama dengan didampingi atlet non difabel atau atlet difabel ragam lain. Di situlah dibentuk kerjasama tim hingga punya kekuatan untuk berlomba.

Tim Indonesia akan bermain sesuai aturan main yang diturunkan dari prinsip-prinsip di atas. Setiap tim terdiri dari 8 anggota, yaitu 5 pemain dan 3 pemain pengganti. Jumlah atlet penyandang disabilitas intelektual harus sama atau bahkan melebihi jumlah pendampingnya. Jadi, di dalam tim, jumlah pendamping tidak boleh lebih dari 2 orang.

(Ara/Ari)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *