JurnalIndo.com – Jakarta, 28/06 – Pusat Pengelola Kompleks Gelora Bung Karno (PPK-GBK) memberikan lampu hijau kepada Persija Jakarta. Macan Kemayoran bisa menjamu PSM Makasar di SUGBK.
Persija menjamu PSM pada pekan pertama Liga 1 2023, Minggu (7/2/2023). Tim besutan Thomas Doll itu menjadwalkan laga itu dimainkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
Soalnya, sebelumnya sudah beredar surat PPK-GBK yang tidak merekomendasikan Persija bermain di SUGBK. Video yang kemudian viral memperlihatkan lapangan rumput SUGBK rusak parah setelah digunakan untuk kegiatan non-olahraga, Sabtu (24/6).
Baca Juga: Pulih dari Cedera Federico Chiesa Jadi Rebutan Klub Papan Atas Eropa
Kini PPK-GBK sudah menegaskan menyambut baik Persija bermain di SUGBK. Keputusan itu diambil setelah berdiskusi dengan berbagai pemangku kepentingan.
“Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) merupakan ikon olahraga nasional dan internasional serta venue multifungsi, mendukung penyelenggaraan laga Persija Jakarta vs PSM, menyusul berakhirnya serangkaian acara-acara yang telah terselenggara di Stadion Utama GBK dengan penerapan standar operasional yang baik,” tulis pernyataan resmi PPK-GBK yang dibagikan Dirut Rakhmadi Afif Kusumo kepada detikSport, Rabu (28/6).
Lebih lanjut pernyataan tersebut mengatakan bahwa GBK tetap berkomitmen pada standar tinggi dalam pengoperasian dan manajemen venue untuk memastikan venue ini dalam kondisi prima untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan, terutama olahraga.
Baca Juga: Manchester City Bakal Mundur dari Perburuan Declan Rice di Bursa Tranfers Musim ini
“GBK berusaha menjaga kebersihan dan kesiapan venue kami semaksimal mungkin, khususnya area lapangan (field of play),” ujar Rakhmadi.
Lebih lanjut dalam keterangannya ini, PPK-GBK GBK berkomunikasi dan berdiskusi langsung dengan PSSI, PT. Liga Indonesia Baru (LIB) dan Persija Jakarta telah mencapai kesepakatan untuk pertandingan Persija Jakarta vs PSM yang akan dimainkan pada Minggu, 2 Juli 2023.
“Panitia pelaksana telah berkomitmen untuk menyukseskan jalannya pertandingan termasuk mitigasi potensi/dampak negatif yang mungkin terjadi,” tulis PPK-GBK.
