Jurnalindo.com – Kiper Argentina, Emiliano Martinez, menyatakan bahwa adu penalti sangat bergantung kepada keberuntungan. Martinez menegaskan bahwa analisis dalam babak tos-tosan tidak bisa dijadikan satu-satunya patokan untuk meraih kemenangan.
Final Copa America 2024 akan mempertemukan Argentina dan Kolombia di Stadion Hard Rock, Miami, pada Senin (15/7). Tim Tango menjadi unggulan utama dalam meraih gelar di ajang ini dibandingkan Kolombia. Hal ini didukung oleh materi pemain yang dimiliki Albiceleste, status mereka sebagai juara bertahan, dan juara dunia. dilansir dari detik.com
Meskipun diunggulkan, Argentina tetap harus mewaspadai Kolombia yang dipastikan akan memberikan perlawanan sengit. Kondisi ini membuat kemungkinan pertandingan akan ditentukan melalui adu penalti semakin besar. Argentina memiliki keuntungan dalam situasi ini berkat pengalaman baik mereka menghadapi adu penalti. Emiliano Martinez, kiper andalan mereka, dikenal sangat ahli dalam menghadapi penalti.
Martinez menjadi pahlawan Argentina di perempatfinal Copa America ketika berhasil mengalahkan Ekuador lewat adu penalti. Ia juga berperan penting dalam kemenangan Argentina di Piala Dunia 2022, dengan menepis beberapa penalti di final melawan Prancis.
Namun, meskipun memiliki reputasi cemerlang dalam menghadapi penalti, Martinez mengakui bahwa keberuntungan tetap menjadi faktor penentu utama. Ia menyatakan bahwa analisis terhadap tendangan penalti tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan. “Bagi saya, penalti adalah 100 persen keberuntungan. Anda bisa banyak belajar, tapi tidak semua penalti itu sama. Saya telah menyelamatkan penalti yang benar-benar kebalikan dari apa yang saya pelajari,” ujar Martinez dikutip dari Mundo Albiceleste.
Pertandingan final ini akan menjadi ajang pembuktian bagi Argentina untuk mempertahankan gelar mereka, sementara Kolombia akan berusaha sekuat tenaga untuk meraih kemenangan. Adu penalti bisa menjadi penentu nasib kedua tim, dan keberuntungan mungkin akan memegang peranan penting, seperti yang dikatakan oleh Emiliano Martinez.
Jurnal/Mas
