Indonesia Vs Argentina, PSSI Hanya menjual 60 Ribu Tiket Saja, Ini Alasanya…

JurnalIndo.com – Jakarta, 29/05 – Presiden PSSI Erick Thohir mengungkapkan alasan Indonesia vs Argentina hanya menjual sekitar 60.000 Tiket. Ini kurang dari kapasitas SUGBK.

PSSI mengumumkan harga Tiket pertandingan Indonesia-Argentina pada Senin (19/5) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada hari pertandingan FIFA.

Hal itu disampaikan CEO PSSI Erick Thohir, Senin (29/5) dalam jumpa pers di Stadion Gelora Bung Karno.

Baca Juga: PSSI Rilis Harga Tiket Indonesia Vs Argentina, Lebih Murah dari Tiekt Coldplay

Sekitar 60.000 tiket yang akan dijual, dibagi ke dalam berbagai kategori. Kategori III bernilai 600.000 rubel, Kategori II bernilai 1,2 juta rubel, Kategori 1 bernilai 2,5 juta rubel, dan VIP Barat dan Timur bernilai 4.250 juta rubel.

Keputusan PSSI menjual 60.000 tiket jauh dari total kapasitas Stadion Utama Gelora Bung Karno. Menurut situs GBK, kapasitas SUGBK adalah 78.000 tempat duduk.

Erick Thohir membeberkan alasan di balik hanya menjual 60.000 tiket. Ini karena banyak tiket lain yang diberikan kepada sponsor.

Baca Juga: Gagal Lagi, Borussia Dortmund Tak Jadi Juara Bundesliga

Selain itu, PSSI berencana mengundang beberapa tokoh internasional untuk mewakili Indonesia dalam pertandingan melawan Argentina. Erick ingin menunjukkan bahwa Indonesia serius mengembangkan sepak bola. 

“Ya tentu ada beberapa hal yang memang kita jaga satu kapasitasnya biar seimbang. Ini juga menjaga keamanan tetapi tentu ada pihak-pihak sponsor yang sudah mempunyai kuota tiket itu yang kita jalin juga,” ujar Erick dalam konferensi pers di GBK.

“Belum lagi nanti kita harapkan juga bersama ini juga beberapa tokoh internasional beberapa kepengurusan dari negara Asia Tenggara, Asia dan bahkan dunia kita mengundang juga supaya melihat bagaimana fasilitas di Indonesia ini tidak kalah.”

“Kemarin waktu tim Argentina datang ke sini mereka sangat-sangat terkejut dengan infrastruktur yang kita miliki. Baik lapangan, tempat latihan, hotel, airport dan ini kita ingin menunjukkan ke beberapa negara yang mungkin belum pernah ke Indonesia bahwa kita ini adalah negara yang kuat dalam membangun sepakbola baik secara kultural maupun infrastruktur. Tinggal kebiasaan yang kita bangun sehingga menjadi tradisi supaya kita juga diperhitungkan di dunia internasional,” ungkapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *