Oase  

Beberapa Keutamaan Puasa Syawal

jurnalindo.com – Diantara warisan Ramadhan adalah mempertahankan amalan puasa. Syawal adalah bulan di mana enam hari puasa ditentukan, sebagai kelanjutan dari tradisi puasa.

Tentunya puasa sunnah ini memiliki hikmah yang membuat para wisuda madrasah Ramadhan tidak melewatkannya.

  1. Puasa Syawal Layak Puasa Setahun

Dan Rasulullah menyampaikan kabar gembira ini melalui sabda seorang sahabat Abu Ayyub al-Ansari: “Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari pada bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh” (HR Muslim).

Bayangkan, sekali puasa enam hari nilainya menjadi puasa umum. Secara matematis ternyata perhitungan ini bisa dibuktikan. Dalam biografi Riyadh Al-Shulayhin beliau menjelaskan bahwa, orang yang mengerjakan satu amalan akan mendapatkan sepuluh amalan shaleh ini. Puasa Ramadhan selama satu bulan berarti seperti puasa 10 bulan.

Baca Juga: Rahasia Tetap Bugar Saat Puasa wajib maupun sunnah

Puasa Syawal enam hari sama dengan 60 hari, yaitu dua bulan. Oleh karena itu, barang siapa berpuasa Ramadhan, kemudian puasa enam hari di bulan Syawal akan mendapatkan puasa seperti setahun penuh.

  1. Puasa Syawal layaknya puasa Rawatib

Puasa Syawal seperti puasa rawatib yang menyempurnakan puasa Ramadhan. Puasa Sya’ban dan Puasa Syawal adalah puasa gaji (disertai dengan puasa wajib) dan puasa sebelum dan sesudah Ramadhan.

Sebagaimana salat wajib melengkapi kekurangan salat wajib, demikian pula puasa pengiring puasa wajib. Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya dalam ibadah puasa kebanyakan manusia memiliki kekurangan dalam beberapa segi. Amalan-amalan sunah pun diperlukan demi menyempurnakan kekurangan tersebut.”

  1. Puasa Syawal merupakan tanda diterimanya puasa Ramadhan

Kelanjutan puasa sunnah di bulan Syawal merupakan tanda bahwa puasa Ramadhan telah diterima oleh Allah SWT. Karena jika Allah menerima amalan seorang hamba, maka Dia memberikan keberhasilan kepada hamba tersebut untuk berbuat kebaikan setelahnya.

Baca Juga: 5 Tips Agar Puasa Berjalan Lancar

  1. Puasa Syawal adalah bentuk syukur

Di antara nikmat yang patut kita syukuri adalah nikmat pengampunan dosa di bulan Ramadhan. Ibnu Rajab mengatakan : “Tidak ada nikmat yang lebih besar dari pengampunan dosa yang Allah anugerahkan.”

  1. Puasa Syawal adalah salah satu bentuk pengabadian ibadah

Dengan berakhirnya bulan Ramadhan bukan berarti berhenti bersedekah. Semangat Ramadhan harus dilestarikan, bahkan ditingkatkan. Apalagi Syawal secara etimologi berarti terbit, yaitu bulan perbaikan

Jangan sampai kita termasuk dalam kategori generasi Ramadhan, yaitu orang-orang yang hanya melaksanakan bulan Ramadhan, tetapi kembali melakukan kebiasaan maksiat begitu meninggalkan bulan suci ini. Sebaliknya, generasi Rabbani yang kita harapkan, yaitu orang-orang yang selalu berbuat kebaikan sepanjang hidupnya.

(rido)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *