jurnalindo.com – Nabi dan Rasul menjadi panutan bagi umat Islam. Semua tingkah laku para nabi dan rasul dijadikan pedoman dalam menjalani kehidupan. Namun, masih banyak orang yang tidak bisa membedakan antara Nabi dan Rasul. Orang-orang ini percaya bahwa Nabi dan Rasul adalah orang yang sama. Sebenarnya, tidak semua nabi adalah utusan, seperti yang Anda tahu. Nah, simak artikel ini agar Anda bisa memahami persamaan dan perbedaan antara nabi dan rasul dalam Islam. Berikut penjelasannya.
Pengertian Nabi dan Rasul
Sebelum membahas perbedaan nabi dan rasul, ada baiknya anda mengetahui pengertian nabi dan rasul terlebih dahulu. Nabi adalah orang yang diturunkan Allah SWT kepada dirinya sendiri, atau diperintahkan untuk menyampaikannya kepada orang-orang yang sudah bertauhid. Sedangkan Rasul adalah orang yang diturunkan oleh Allah SWT dengan syariah dan diperintahkan untuk menyebarkannya kepada orang-orang yang menyelisih. Terlepas dari perbedaan mereka, baik nabi dan rasul menerima wahyu dari Allah SWT.
Jumlah Nabi dan Rasul yang Harus Diimani
Meskipun kita sebagai manusia belum pernah bertemu dengan para nabi dan rasul, namun keimanan kita terhadap wujud para nabi dan rasul tidak boleh luntur. Nah, berbicara soal jumlah, dua sosok yang diutus oleh Allah SWT ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Jumlah nabi adalah 124.000, sedangkan jumlah rasul adalah 312. Namun, Al-Qur’an hanya menyebutkan beberapa nama nabi dan rasul.
Sementara itu, ada 25 nabi dan rasul dalam Al-Qur’an dan Hadits yang harus diimani oleh setiap Muslim. Para nabi dan rasul yang harus kamu ketahui adalah:
Adam AS, Idris AS, Nuh AS, Hud AS, Saleh AS, Ibrahim AS, Luth AS, Ismail AS, Ishak (Ishaq) AS, Yaqub AS, Yusuf AS, Syu’aib AS, Ayyub AS, Dzulkifli AS, Musa AS, Harun AS, Daud AS, Sulaiman AS, Ilyas AS, Ilyasa’ AS, Yunus AS, Zakaria AS, Yahya AS, Isa AS, Muhammad SAW.
Perbedaan Nabi dan Rasul
Selain perbedaan jumlah, para nabi dan rasul juga memiliki banyak perbedaan dalam hal lainnya. Berikut adalah ringkasan perbedaan antara Utusan dan Utusan:
- Menerima wahyu: Semua nabi dan rasul menerima wahyu dari Allah SWT. Namun, ayat-ayat yang diterima oleh Nabi diterima untuk dirinya sendiri sedangkan wahyu yang diterima oleh para Rasul harus diteruskan kepada umat.
- Utusan yang diberikan oleh Allah SWT: Allah mengutus Nabi kepada orang-orang yang benar-benar beriman sedangkan Rasul diutus kepada orang-orang yang tidak beriman (kafir).
- Cara turun Wahyu: Para nabi menerima wahyu melalui mimpi saja, sedangkan para Rasul menerima wahyu melalui mimpi atau melalui malaikat, dan mereka dapat melihat malaikat dan berkomunikasi dengan malaikat secara langsung.
- Perbedaan takdir: Terdapat beberapa nabi yang dibunuh oleh kaumnya, sedangkan semua Rasul yang diutus Allah SWT selamat dari percobaan pembunuhan yang dilakukan kaumnya.
Demikian Perbedan Nabi dan Rasul yang bisa kami rangkum, semoga dengan adanya artikel ini bisa menambah wawasan pengetahuan kita semua. Dan masih banyak lagi artikel yang menarik untuk dibaca di jurnalindo.com