Oase  

Pangkogabwilhan : Prajurit TNI Harus Belajar Dari Konflik Maluku 1999

Jurnalindo.com – Para prajurit TNI yang bertugas melakukan pengamanan di Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah diminta Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III Letjen TNI I Nyoman Cantiasa agar bisa belajar dari konflik sosial yang pernah melanda Maluku tahun 1999.

Pangkogabwilhan saat bertemu personel TNI yang melakukan tugas pengamanan di Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Jumat mengatakan bahwa banyak pelajaran yang bisa diambil dari konflik horizontal yang melanda Maluku tahun 1999. Jika terjadi permasalahan diharapkan semua bisa turun tangan, baik Gubernur sebagai pemimpin daerah maupun TNI dan Polri.

Setiap prajurit yang bertugas melakukan pengamanan konflik di lapangan, juga diminta senantiasa bertindak cerdas dan menjaga moral, termasuk dapat merangkul masyarakat untuk tetap setia terhadap NKRI.

Pangkogabwilhan III didampingi Kapoksahli Pangdam XVI/Pattimura Brigjen TNI Adam Suwarno Pangeran, Danrem 151/Binaiya Brigjen TNI Maulana Ridwan, Dandim 1504/Ambon Kolonel Inf. Zamril Philiang, serta para perwira Korem Binaiya dalam kunjungan ke Pulau Haruku.

Kunjungan ke Pulau Haruku untuk melihat kondisi terkini pascakonflik yang terjadi di pulau itu pada Januari 2022, melihat kondisi warga Negeri Kariuw yang sementara mengungsi di Negeri Aboru, serta bersilaturahim dengan personel Satgas Yon Arhanud 11/WBY dan personel Koramil Pulau Haruku yang bertugas melakukan pengamanan di lapangan.

Letjen Nyoman juga turut menyemangati dan memberikan dukungan kepada para prajurit yang sedang bertugas saat ini sekaligus memberikan bingkisan kepada mereka.

“Prajurit harus selalu semangat dalam bertugas karena prajurit yang saat ini sedang bertugas adalah prajurit pilihan yang diberikan amanah,” ujarnya.

Untuk mengetahui kondisi terkini warga yang sementara mengungsi, Jenderal peraih Adhi Makayasa tahun 1990 itu berkesempatan mengunjungi dan berdialog dengan warga Negeri Kariuw dan Aboru .

“Saya turut prihatin dengan apa yang sedang dihadapi warga Negeri Kariuw saat ini. Namun kita harus percaya, semua dapat diselesaikan dengan baik. Saya mengimbau kepada masyarakat yang ada di pengungsian ini untuk sabar dan tetap berdoa agar proses penyelesaian dan rekonstruksi dapat berjalan lancar,” katanya.

Pangkogabwilhan III beserta rombongan juga menyerahkan bingkisan kepada para pengungsi maupun kepada warga Negeri Aboru dalam kunjungan ke Aboru.(ara/iva)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *