jurnalindo.com – Bukan rahasia lagi jika bulan suci Ramadhan adalah bulan yang sangat umat islam nantikan kehadirannya. Dalam bulan Ramadhan terdapat banyak keistimewaan, salah satu keistimewaannya ialah datangnya lailatul qadar.
Pengertian Lailatul Qadar
Apa itu lailatul qadar? Lailatul qadar adalah malam yang popular dengan sebutan malam 1000 bulan atau malam yang lebih mulia daripada 1000 bulan, namun dalam bahasa arab lailatul bermakna malam dan qadar bermakna kemuliaan, yang berarti makna dari lailatul qadar secara Bahasa adalah malam kemuliaan.
Kandungan Q.S Al-Qadr ayat 1-2 mengatakan, bahwa malam lailatul qadar merupakan malam yang sangat mulia. Malam ketika Al-Quran Al-Karim turun ke bumi.
Kapan Lailatul Qadar Terjadi?
Lailatul qadar kapan terjadi? Dalam salah satu hadis Imam Bukhori, beliau meriwayatkan bahwasannya lailatul qadar terjadi pada malam-malam ganjil pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan.
Akan tetapi tidak ada yang tahu kapan persisnya lailatul qadar itu terjadi, karena sangat mulianya lailatul qadar ini, hingga Allah SWT merahasiakan waktunya. Agar umat islam dapat berlomba-lomba beribadah, dan hanya umat terpilih yang akan mendapatkan kemuliaan malam qadar.
Adapun beberapa pendapat ulama mengenai turunnya lailatul qadar sebagaimana berikut:
- Imam Al- Hasan Al- Bashri berpendapat lailatul qadar jatuh pada malam ke-17 ramadhan.
- Sahabat Anas bin Malik RA menyebutkan bahwa lailatul qadar turun pada malam ke- 19 ramadhan.
- Seorang ulama hadis bernama Imam Ibnu Razin sepakat bahwa lailatul qadar jatuh pada malam pertama bulan suci ramadhan.
- Sahabat Abu Dzar Al-Ghifari berpendapat bahwa malam ke-25 ramadhan merupakan malam qadar.
Abu Sa’ad Al-Khudori meriwayatkan sebuah hadis, yang mengatakan bahwasannya laailatul qadar jatuh pada malam ke 21 ramadhan. Dalam hadis sebagaimana Sabda Nabi Muhammad SAW, bahwasannya:
Nabi Muhammad SAW bermimpi melihat malam kemuliaan (lailatul qadar), akan tetapi Nabi lupa akan mimpi tersebut. setelah beliau mengingat itu beliau langsung memerintahkan kan untuk mencari malam kemuliaan itu pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan pada malam-malam yang ganjil.
Dari hadis tersebutlah Imam Syafi’I lebih cenderung berpendapat bahwa lailatul qadar jatuh pada malam ke-21 ramadhan.
Rumusan Lailatul Qadar Imam Ghazali
Imam Ghazali merumuskan jatuhnya malam qadar sebagaimana berikut:
- Apabila Ramadhan hari pertama bertepatan dengan hari minggu atau rabu, maka lailatul qadar turun pada malam ke-29 ramadhan.
- Ketika hari pertama Ramadhan merupakan hari senin, maka pada malam ke-21 lah lailatul qadar turun.
- Jika hari kamis awal Ramadhan, maka jatuh pada malam ke-25.
- Apabila hari pertama dari bulan suci Ramadhan adalah hari selasa ataupun jum’at, maka lailatul qadar terjadi pada malam ke-27 ramadhan.
- Jika hari pertama puasa adalah hari sabtu, maka malam ke-23 merupakan malam qadar.
Dari perumusan di atas, Syekh Abu Al-Hasan Al-Bakri menyatakan bahwasannya beliau selalu menggunakan rumus perhitungan lailatul qadar tersebut, sejak beliau mulai beranjak dewasa.
Rumusan Lailatul Qadar Ulama’ Tasawuf
Para ulama’ tasawuf juga merumuskan perhitungan lailatul qadar. Sebagaimana penjelasan dari Syekh Al-Bujairami dalam kitab Tuhfah Al-Habib ‘ala Syarh Al-Khathib, bahwasannya lailatul qadar jatuh pada:
- Apabila awal Ramadhan terjadi pada hari selasa, malam ke-25 merupakan malam qadar.
- Jika pertama puasa bertepatan dengan hari senin ataupun jum’at, maka lailatul qadar terjadi pada malam ke-29 ramdhan.
- Apabila hari pertama Ramadhan merupakan hari ahad atau rabu, maka lailatul qadar turun pada malam ke-27 ramadhan.
- Lailatul qadar terjadi pada malam ke-21 ramadhan, apabia awal ramahan jatuh pada hari kamis atau sabtu.
Akan tetapi, meskipun ada beberapa ulama’ yang memakai rumusan diatas untuk menentukan lailatul qadar. Sejatinya mayoritas ulama’ sepakat bahwasannya lailatul qadar itu terjadi secara samar pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan, yang jatuhnya tidak menentu atau dapat berubah-ubah.
Hal tersebut menukil dari beberapa hadis yang mengatakan bahwa lailatul qadar terjadi pada malam-malam ganjil sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, seperti pada malam ke-21, 23, 25, 27, dan 29 ramadhan.
Keutamaan Lailatul Qadar
Selanjutnya pembahasan terakhir dari artikel ini adalah tentang keutamaan dari lailatul qadar. Apakah anda tahu keutamaan dari lailatul qadar? Keutamaan lailatul qadar ialah sebagaimana kandungan dalam Q.S Al-Qadr ayat 1-5, yang menjelaskan tentang apa itu lailatul qadar.
Dijelaskan dalam Q.S Al-Qadr bahwasannya lailatul qadar merupkan malam yang memiliki keistimewaan sebagaimana berikut:
1. Lailatul qadar adalah malam turunnya Al-Qur’an
Al-Qur’an sebagai mukjizat terbesar nabi Muhammad SAW turun ke bumi pada lailatul qadar. Itulah merupakan salah satu sebab lailatul qadar menjadi malam dengan kemuliaan.
Seperti penjelasan yang terpapar dalam Q.S Al-Baqarah ayat 185. Jika Al-Qur’an turun di malam kemuliaan. yang mana Al-Qur’an merupakan petunjuk bagi umat manusia yang ada di muka bumi ini.
Dalam Q.S Al-Qadr ayat pertama juga menegaskan bahwa sesungguhnya Al-Qur’an turun pada malam kemuliaan atau terkena dengan lailatul qadar.
2. lebih baik dari 1000 bulan (setara dengan 83 tahun)
Mayoritas ulama sepakat, bahwa yang namanya lebih baik dari 1000 bulan, ialah amalan yang kita lakukan saat lailatul qadar. Pahalanya setara dengan pahala ibadah selama 1000 bulan.
Pandangan ulama mengenai 1000 bulan ini menukil dari pada Q.S Al-Qadr ayat ke-3, yang artinya adalah lailatul qadar itu lebih baik dari seribu bulan.
3. Malaikat turun kebumi
Pada malam yang mulia ini pintu langit terbuka, saat itulah para malaikat turun kebumi dengan pimpinan malaikat Jibril. Seperti yang terpapar dalam Q.S Al-Qadr ayat ke-4 yang artinya “pada malam itulah para malaikat dan ruh (malaikat Jibril) turun(ke bumi) dengan izin tuhannya (Allah SWT) untuk mengatur segala urusan”.
Salah satu pendapat dari Imam Al-Qurtubi menjelaskan bahwa para malaikat ini turun kebumi dengan tujuan meng-aminkan doa-doa umat manusia yang ada di bumi, yang mana do’a itu terpanjatkan mulai dari malam sampai sebelum fajar.
Banyak keberkahan pada malam kemuliaan ini, seperti penjelasan Muhammad Adam Hussein bahwa lalilatul qadar merupakan malam dengan keberkahan dan rahmat.
4. Malam yang penuh berkah dan ampunan
Salah satu hadis Imam Bukhari menjelaskan tentang sabda Nabi Muhammad SAW. Yang berisi tentang orang yang menegakkan shalat (sunnah) pada malam qadar, serta hanya mengharap pengampunan dari Allah SWT. Maka dosanya yang lalu akan terampuni.
5. Malam penetapan takdir
Malam ini juga merupakan malam pencatatan takdir. Seperti segala sesuatu yang akan terjadi selama satu tahun kedepan, akan tercatat di lauhul mahfudz pada malam qadar.
Penjelasan dalam Q.S Ad-Dukhan ayat 4 bahwa lailatul qadar merupakan malam dengan penuh keberkahan.
Tafsir Ibnu Katsir juga menegaskan bahwasannya pada lailatul qadar takdir umat manusia selama satu tahun kedepan akan tercatat baik itu takdir berupa ajal, rejeki, jodoh dan takdir lainnya. Yang mana pencatatan takdir tersebut ada di lauhul mahfudz.
Demikianlah artikel mengenai pembahasan seputar lailatul qadar. Semoga dengan adanya artikel ini Anda para pembaca dapat memahami betapa pentingnya lailatul qadar itu, serta dapat melakukan amalan sunnah pada malam kemuliaan ini.