Oase  

Etika Sahur Menurut Syariat Islam

jurnalindo.com – Sahur itu penting dalam Islam dan sangat dianjurkan saat berpuasa. Dan ternyata tidak boleh sembarangan. Memasuki bulan Ramadhan, umat Islam diwajibkan berpuasa. Terutama bagi mereka yang memiliki tubuh kuat dan mampu berpuasa. Bukan hanya soal makan, tapi ternyata sahur memiliki berkah yang telah dijelaskan oleh para ulama. Saat sahur memang ada tata krama yang harus dipatuhi sehingga sahur bukan hanya waktu untuk makan, tetapi juga waktu untuk berkah.

  1. Jangan lewatkan sahur

Beberapa ulama dan imam selalu menyebutkan bahwa jika Anda ingin berpuasa, jangan pernah melewatkan waktu sahur. Sebaliknya, makan sahur adalah sesuatu yang ditekankan oleh Nabi Muhammad, semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya kedamaian. Selain sebagai waktu makan sebelum puasa, sahur juga merupakan waktu yang baik untuk sholat. Sahur itu pada pukul tiga malam hingga terbit fajar, barang siapa yang shalat pada waktu itu pasti akan dikabulkan doanya.

  1. Makan sahur menjelang subuh

Beberapa orang mungkin makan sahur di malam hari. Banyak yang percaya bahwa makan sahur di malam hari adalah ketika waktu sahur mereka tidak kesiangan dan melewatkan waktu fajar. Padahal, hal tersebut sudah tidak tepat dan tidak boleh dilakukan lagi. Disarankan untuk melakukan sahur ketika waktu untuk sembelit mendekati atau sebelum fajar. Padahal, adab memperlambat waktu sahur dan mempercepat berbuka puasa adalah seperti yang dikatakan banyak ulama. Namun, Anda juga harus berhenti makan dan minum pada saat sembelit.

  1. Makan bersama

Tidak hanya saat berbuka puasa, melakukan sahur bersama adalah sesuatu yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad, semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya kedamaian, tetapi juga mencontohkannya. Sahur bersama keluarga atau kerabatnya menambah nikmat sahur yang bisa didapatkan. Bahkan, semua sahabat di masa lalu akan datang ke rumah Nabi untuk bertemu saat sahur bersama Nabi dan para sahabat lainnya. Kerja sama tim dengan keluarga dan kerabat terdekat menjadi kegiatan yang diridhoi oleh Tuhan Yang Maha Esa. Tidak hanya untuk tujuan berkah, Sahur bersama keluarga juga dikatakan sebagai waktu untuk memupuk rasa kasih sayang kepada anggota keluarga. Ini adalah waktu yang tepat untuk berbicara satu sama lain dengan pikiran jernih di pagi hari.

  1. Makan dan minum yang cukup

Waktu sahur bukanlah waktu di mana Anda bisa makan dengan leluasa agar tidak lapar di siang hari. Sahur juga bukan tempat untuk minum sebanyak-banyaknya agar tidak merasa haus di siang hari saat berpuasa. Sahur harus dimakan secara seimbang dan sehat dan sesuai kebutuhan. Makan dan minum berlebihan saat sahur justru mengganggu proses pencernaan yang berdampak pada rasa tidak nyaman saat berpuasa. Dikatakan bahwa tidur segera setelah sahur menyebabkan masalah pencernaan. Ingatlah bahwa makanan baru saja masuk dan sedang dicerna, tetapi ketika tubuh tertidur, pencernaan akan berhenti dan makanan akan menumpuk di dalam tubuh. Sambil menunggu subuh setelah subuh, umat Islam dianjurkan untuk melakukan ibadah. Misalnya seperti sayang atau dzikir sampai subuh. Hal ini terbukti lebih tepat karena jika Anda tidur setelah sahur akan menyebabkan asam lambung naik .

Demikian Adab Sahur Menurut Syariat Islam yang bisa kami rangkum, semoga dengan adanya artikel ini bisa menambah wawasan pengetahuan kita semua. Dan masih banyak lagi artikel yang menarik untuk dibaca di jurnalindo.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *