jurnalindo.com – Mati Syahid merupakan keinginan bagi umat muslim. Karena seperti yang kita ketahui kehidupan ini pasti akan menemui akhirnya yaitu ajal kematian kita.
Sudah menjadi hak yang mutlak bagi Allah untuk hambanya mengalami masa kehidupan juga kematian. Wafatnya seseorang pun telah tertulis dalam takdirnya beserta bagaimana proses kematiannya.
Manusia memang takdirnya melalui proses kematian karena wafat merupakan sebuah gerbang yang menjadi jalan bagi manusia untuk menuju ke kehidupan di alam akhirat.
Impian dari setiap hamba ialah wafad dengan gelar mati syahid. Sebagaimana rujukan dari istilah tersebut yang menerangkan bahwa seseorang yang meninggal dunia karena dalam keadaan sedang menegakkan agama atau beribadah kepada Allah.
Orang yang mati syahid, dalam kematiannya ada para malaikat yang hadir untuk menyaksikannya. Inilah karena begitu mulianya orang yang mati syahid. Mendapat keistimewaan terrsendiri dengan hadirnya banyak malaikat sebagai saksi kebaikan perbuatan orang tersebut.
Pada zaman dahulu orang-orang yang mati karena berperang karena mempertahankan dan memperjungkan kebenaran pada jalan Allah. Namun untuk saat ini, di zaman yang sudah jarang adanya perang seperti dulu, mati syahid tidak harus dalam keadaan sedang melakukan perang.
Memang orang yang ikut berperang mendapatkan kemulyaan yang begitu tinggi. Bahkan saking mulyanya, orang yang mati ketika berperang bisa langsung dikuburkan jasadnya tanpa harus kita mandikan dan kita solati.
Bahkan dalam sebuah riwayat hadist Ahmad no 14189 Rasulullah SAW menjelaskan mengapa kita tidak perlu memandikan jenazah orang yang meninggal karena perang.
Hal itu karena nantinya pada saat hari kiamat, dari setiap darah dan juga luka orang tersebut akan mengeluarkan bau wangi. Lebih spesifik lagi rasul mengatakan bau wanginya seperti harumnya minyak misk. Hadist ini telah dinyatakan Shahih oleh Syuaib Al Arnauth.
Keadaan yang Harus Terpenuhi Oleh Mati Syahid
Biasanya orang yang wafadnya dinyatakan syahid mengalami beberapa hal dalam proses menjemput ajalnya. Ada beberapa ciri yang bisa menjadi tanda bahwa orang tersebut akan meninggal dalam keadaan syahid dan husnul khotimah.
Terdapat beberapa keadaan yang orang mati syahid alami. Keadaan ini harus terpenuhi maka bisa syahid.
Adapun keadaan tersebut yang menjadi ciri-ciri orang mati syahid meliputi ketika meninggal dunia orang tersebut harus beriman kepada Allah. Kemudian saat meninggal dunia ia harus berada di dalam jalannya Allah.
Selain itu, ketika meninggal dunia harus dalam keadaan merdeka, yaitu tidak sedang menjadi budak secara jasmani atau rohani oleh siapa pun.
Predikat mati syahid juga berlaku pada seseorang yang meninggal karena tenggelam jika pada saat itu orang tersebut sedang menjalani perjalanan untuk sebuah kebaikan.
Contohnya adalah orang yang sedang menuntut ilmu atau bersekolah. Rasulullah pernah bersabda mengenai hal tersebut dan tertuang dalam sebuah hadist riwayat Tirmidzi no 2647.
Dalam hadist tersebut rasulullah menjelaskan bahwa siapa saja yang keluar dengan tujuan untuk mencari ilmu maka orang itu ada di jalan Allah bahkan sampai ia kembali lagi. Hadis ini juga hasan menurut penilaian Imam Al Mundziri.
7 Keutamaan Mati Syahid
Menurut penuturan dari Rasulullah, ada 6 keutamaan bagi orang yang matinya syahid. Apa saja keutamaan mati syahid tersebut?
- Semenjak awal dari kematiannya, orang tersebut telah terampuni dosa-dosanya.
- Allah akan memperlihatkan tempat duduk yang nantinya akan menjadi miliknya di surga.
- Allah menjaganya dari sisaan di alam kubur.
- Ketika tiba waktunya pembangkitan dari alam kubur, ia akan Allah berikan keamanan dari rasa ketakutan besar padanya.
- Allah akan memberikan sebuah mahkota permata. Yang mana satu permatanya bernilai lebih baik dari pada dunia berserta isinya.
- Mendapat keutamaan manikahi bidadari surge sebanyak tujuh puluh dua bidadari.
- Mendapat keistimewaan dari Allah untuk memberikan syafaat kepada anggota keluarganya berjumlah tujuh puluh orang.
Ketujuh keutamaan orang yang mati syahid di atas tetuang dalam hadist riwayat Tirmidzi no 1663.
Keistimewaan mati syahid ini telah tertuang dalam kitab Al Qur’an yaitu pada surah An Nisa’ ayat 74. Pada ayat tersebut Allah SWT menerangkan bahwa orang yang telah mati syahid akan Allah berikan keitimewaan berupa pahala yang begitu besar.
Banyak yang bertanya apakah orang mati syahid masuk surga. Sebenarnya dengan adanya poin ke 2 maka sudah jelas bahwa orang mati syahid masuk surga. Bahkan Allah telah menjanjikannya surga firdaus. Yaitu surga dengan tingkatan tertinggi yang Allah ciptakan.
Keistimewaan lainnya dari orang yang matinya syahid ialah ketika mati, orang tersebut tidak akan merasa bagaimana sakitnya sakaratul maut. Proses meninggalnya akan lembut tanpa merasakan kesakitan seperti orang meninggal lainnya.
7 Golongan Orang Mati Syahid
Sebagian besar kita menganggap orang yang mati syahid adalah orang-orang yang meninggallnya dalam keadaan sedang berperang. Namun sebenarnya istilah syahid tidak hanya untuk itu saja. Orang yang mati karena peperangan sebutannya ialah mati syahid hakiki.
Lalu apa saja golongan orang-orang yang bisa kita sebut sebagai orang yang mati syahid? Simak berikut ini.
- Orang yang kematiannya karena mengalami penyakit akibat wabah merupakan mati syahid.
- Orang yang sebab kematiannya akibat dari tenggelam.
- Orang meniggal karena mengalami penyakit pada selaput dadanya adalah syahid.
- Orang yang matinya karena mengalami sakit perut maka mati syahid.
- Orang yang matinya terbakar adalah mati syahid.
- Kematian orang karena tertimpa reruntuhan maka syahid.
- Orang yang meninggal dalam keadaan mengandung maka dinyatakan sebagai syahid.
Semua dari ketujuh golongan yang ada di atas telah mendapatkan keutamaan sebagaimana yang didapatkan oleh mereka yang syahid hakiki. Selain itu ketujuh golongan tersebut memiliki persamaan rasa sakit yang teramat luar biasa yang mereka alami menjelang kematiannya.
Walaupun secara lahiriah mereka yang mati syahid sudah dinyatakan wafad, namun sebenarnya ruh mereka masih hidup dan dapat menyaksikannya. Sebagaimana firman Allah yang tercantum dalam Al Qur’an Surah Ali Imran [3] ayat 169.
Pada ayat tersebut Allah menegaskan bahwa walaupun kita menganggap orang-orang yang telah gugur dalam jalan Allah itu sudah mati, janganlah menganggap demikian. Karena sebenarnya Allah memberikan mereka kehidupan di sisinya serta anugerah rezeki di sisinya.
Makna dari hidup pada ayat di atas berdasarkan pengertian Imam Fakhruddin Ar-Razi ialah hidup di saat ini, bukan kehidupan pada hari kiamat.
Nah itulah penjelasan dari 7 keutamaan mati dan juga 7 golongan orang-orang yang termasuk mati syahid. Semoga ke depannya kita semua selalu dalam lindungan dan jalan Allah serta ditakdirkan untuk wafadnya sebagai syahid. Selain itu untuk saudara kita yang telah menemui ajalnya terdahulu mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah.












