Jurnalindo.com – Aktor senior Hollywood, Steven Seagal, diketahui sedang berada di Indonesia dan bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto. Pertemuan ini berlangsung di salah satu hotel di Jakarta dan dihadiri beberapa tokoh lainnya, termasuk Deddy Corbuzier dan putranya, Azka Corbuzier. Hal ini terungkap melalui unggahan Instagram milik Deddy Corbuzier.
Dalam unggahannya, Deddy mengungkapkan rasa senangnya karena bisa menghadiri momen spesial tersebut. Ia juga menyebutkan bahwa Azka merasa sangat antusias bisa berdiskusi tentang seni bela diri dengan legenda Hollywood tersebut. dilansir dari detik.com
“Thank you for Last Night… My Dearest Ibu @titieksoeharto and Mr President @prabowo meeting and chatting with @seagalofficial is such an amazing experience.. @azkacorbuzier was so Happy sharing about martial arts with the legend. Jadi sekarang sudah sah ya Bu @titieksoeharto Bodyguard nya 3… Saya.. Azka.. Steven Seagal.. Hehehe…,” tulis Deddy dalam unggahannya yang dikutip oleh detikcom pada Kamis (16/1/2025).
Pertemuan ini juga dihadiri oleh Titiek Soeharto, yang disebut Deddy dalam unggahannya. Tak hanya itu, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Angga Raka Prabowo turut memberikan konfirmasi terkait hubungan lama antara Steven Seagal dan Presiden Prabowo.
“Ternyata saya juga baru tahu. Mereka saling kenal 35 tahun lalu,” kata Angga saat dimintai keterangan pada Selasa (14/1/2025). Angga menjelaskan bahwa keduanya pertama kali bertemu saat Prabowo masih aktif sebagai anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Steven Seagal, yang saat itu dikenal sebagai pelatih bela diri, sempat memberikan pelatihan di sana.
Kehadiran Steven Seagal di Indonesia sekaligus memperlihatkan hubungan persahabatan lintas negara yang telah terjalin selama puluhan tahun. Momen ini menjadi sorotan publik, terutama karena melibatkan beberapa tokoh ternama yang turut meramaikan pertemuan tersebut. Sementara itu, penggemar seni bela diri juga antusias melihat interaksi Azka Corbuzier dengan sang legenda.
Steven Seagal dikenal sebagai aktor laga yang populer di era 1990-an, dengan keahlian bela diri yang menjadi ciri khasnya. Pertemuan ini menjadi bukti bahwa seni bela diri dapat menjadi jembatan yang mempererat hubungan, baik secara personal maupun antarnegara.
Jurnal/Mas
