Jurnalindo.com – YouTuber ternama Ria Ricis, yang juga dikenal sebagai ibunda Moana, kini menjalani kesibukan barunya sebagai pengajar di berbagai sekolah setelah bercerai dan menunaikan ibadah haji. Salah satu kegiatan terbarunya terlihat saat Ricis mengunjungi TK Maha Anak Usia Dini, di mana ia tampak telaten mengajar dan menangani murid-murid.
“Hari ini aku kegiatannya mengajar di sekolahku alhamdulillah ditemani dengan prof juga. Sudah jadi kegiatan rutin memang ya bisa seminggu sekali, dua minggu sekali, sebulan sekali,” ujar Ricis saat ditemui di kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan, kemarin. dilansir dari detik.com
Ricis menjelaskan bahwa ia sering mengunjungi sekolahnya sendiri ketika memiliki waktu luang, meskipun jadwal kegiatannya cukup padat. “Memang karena kita juga kegiatannya bercampur aduk, karena ada kesempatan, kita mampir ke sini untuk sekalian ngajar dan menyapa murid-murid baru di sekolah Maha ini,” tambahnya.
Sekolah milik Ria Ricis ini telah dibuka beberapa bulan yang lalu, dan ia merasa senang bisa akhirnya memiliki waktu untuk berkunjung dan mengajar di sana. “Ini bukanya sudah lama dari dua bulan lalu. Karena kemarin kepotong berangkat ibadah, terus jadi belum ngecek lagi sekolahnya, baru sekarang sempat. Habis ini Moana ada kesibukan lagi, jadi ya ini jarang banget ke sekolah sendiri gimana nih,” tuturnya.
Sebagai YouTuber dengan 46 juta pelanggan, Ricis sempat mendapatkan keluhan dari orang tua murid karena jarang datang ke sekolahnya sendiri. “Ibu-ibu murid tuh pada bilang kenapa ke sekolah lain, kok nggak ngajar di sekolah lain? Nah iya juga, banyak muridnya soalnya,” katanya.
Meskipun begitu, Ricis mengaku tidak kesulitan menjadi guru karena telah sering mengajar di tempat lain. “Alhamdulillah sudah sering ngajar juga di tempat lain, banyak teman-teman, Moana juga punya teman-teman dan ketemu guru-guru yang lainnya,” ujarnya.
Sebagai mantan istri Teuku Ryan, Ria Ricis juga selalu menanamkan hal-hal positif kepada murid-muridnya. Ia mendorong anak-anak yang malu untuk tampil menjadi lebih berani. “Seru, karena anak-anak tuh karakternya beda-beda, ada yang karakternya pemberani, malu malu, unik, jadi kita harus belajar karakter anak sedini mungkin. Karena anak-anak tuh bisa diubah sejak dini jadi masih ada kesempatan,” pungkasnya.
Jurnal/Mas