News  

Berbahaya, BMKG minta warga tak bangun tenda pengungsian di bantaran sungai

Jurnalindo.com, JAKARTA, 24/11 – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta warga untuk tidak membangun tenda pengungsian di titik rawan, seperti bantaran sungai atau di tepi lembah, karena berpotensi menimbulkan bencana. bahaya.

“Ini mohon tadi kami melihat di lapangan tuh ada tenda-tenda (pengungsian) yang didirikan, mohon jangan terlalu dekat dengan pinggir lembah,” ujar Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers Update Penanganan Gempa Cianjur yang diikuti dari Jakarta secara virtual, Kamis.

Titik rawan tersebut berpotensi longsor dan banjir bandang akibat gempa bermagnitudo 5,6 yang melanda Kabupaten Cianjur, Senin (21/11), kata Duikorita.

Permukaan bumi yang diguncang gempa menjadi tidak stabil. Kondisi ini diperparah saat hujan turun, apalagi Cianjur beberapa hari terakhir diguyur hujan. Material tanah akan terbawa oleh air yang pada akhirnya dapat menyebabkan tanah longsor dan banjir bandang.

Dia memohon agar tenda didirikan di tempat yang benar-benar aman, seperti lapangan terbuka.

“Jangan terlalu dekat dengan lereng, karena masih mungkin terguyur hujan akhirnya longsor atau kena getaran akhirnya runtuh, jadi hati-hati saja dalam menentukan tempat sementara,” kata dia.

Baca Juga: Penampilan memukau Bellingham di Piala Dunia 2022 Qatar jadi sorotan

Menurut dia, imbauan ini bukan untuk membuat masyarakat khawatir, justru harus semakin waspada dan berhati-hati.

“Maksud saya disampaikan biar masyarakat semakin tenang karena kejadian gempa. Gempa memang masih terjadi, ada gempa susulan tetapi semakin lemah dan semakin lemah,” kata dia.

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 272 korban meninggal dunia di hari keempat pasca bencana gempa yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Jumlah ini bertambah satu orang setelah BNPB melaporkan sehari sebelumnya, Rabu (23/11), sebanyak 271 korban tewas akibat gempa bermagnitudo 5,6 pada Senin (21/11).

“Karena hari ini ditemukan satu jenazah atas nama ibu Nining umur 64 tahun, sekarang jadi 272 (korban meninggal),” kata Kepala BNPB Suharyanto.

Menurutnya, dari 272 korban meninggal dunia, 165 telah teridentifikasi. Karena itu, kata dia, masih ada 107 jenazah yang identitasnya masih diverifikasi. (Slmn/Antara)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *