News  

Demi kesehatan payudara dokter Menyarankan memilih bra sesuai ukuran

jurnalindo.com – Jakarta, 13/10 – Ahli Onkologi dari Universitas Indonesia, Dr. Farida Biryani Sobri, SpB (K)Onk, mengatakan memakai bra dengan bahan dan ukuran yang tepat akan memberikan manfaat utama sebagai penyangga payudara.

 

“Tidak masalah merek atau warnanya, tapi pilihlah yang nyaman dan sesuai ukuran karena tujuan bra untuk menopangnya,” kata Farida

 

Terkait Hari Tanpa Bra pada 13 Oktober yang digelar di tengah Bulan Peduli Kanker Payudara, ia mengatakan, kebiasaan tidak memakai bra bisa dipraktikkan bagi orang-orang dengan payudara kecil.

 

Sebaliknya, wanita yang memiliki payudara sangat besar akan merasa lebih nyaman mengenakan bra. Karena mereka bisa merasakan sakit jika payudaranya tidak ditopang oleh bra.

 Baca Juga: Waspadai benjolan dan periksa payudara secara rutin

“Karena akan membebani otot-otot di belakang payudara, namanya otot dada,” ujarnya.

 

Memastikan bra tidak mempengaruhi penampilan masalah kulit atau peredaran darah jika bahannya nyaman, menyerap keringat dan ukurannya sesuai.

 

“Selama bra tidak terlalu ketat, sirkulasi tidak akan terpengaruh,” katanya.

 

Penting juga untuk menjaga kebersihan dengan mengganti bra dengan hati-hati agar tidak menimbulkan masalah pada kulit.

 

Soal penggunaan bra saat tidur, Farida mengatakan boleh saja tidur tanpa bra jika merasa lebih nyaman.

 

“Bra menopang payudara saat beraktivitas dan ada gravitasi sehingga Anda bisa bergerak dengan nyaman,” katanya.

Jadi, wajar bila ada perempuan yang memilih untuk tidur tanpa bra demi kenyamanan. Namun, semua kembali lagi kepada tiap individu. Ada juga perempuan yang punya buah dada berukuran besar dan merasa lebih nyaman menggunakan bra agar payudara tidak menggelambir saat berbaring.

“Jadi ada yang nyaman pakai bra saat tidur,” katanya.

Payudara padat
Mengenai tampilan payudara, ada banyak faktor yang mempengaruhi bentuk payudara, salah satunya nutrisi. Gizi yang bagus mempengaruhi jaringan ikat, yang mempertahankan struktur anatomi payudara, agar lebih sehat.

“Ketika perempuan menua dan payudara sudah kendur, lebih ke jaringan ikat sudah berkurang,” jelas dia.

Faktor-faktor yang mempengaruhi meliputi nutrisi, genetik, penopang seperti bra, pola hidup sehat serta postur tubuh juga kesehatan seseorang. Ia menambahkan hamil dan melahirkan bukan faktor penentu yang menyebabkan payudara menjadi kendur.
Baca Juga: Apakah benar Melepas bra saat tidur untuk menjaga kesehatan payudara ?
“Ada banyak orang yang setelah melahirkan payudaranya juga tetap bagus,” kata dia.

Di tengah maraknya makanan yang diklaim mengandung kolagen, dia mengatakan belum ada penelitian apakah asupan kolagen dari makanan akan menyokong kolagen di jaringan ikat payudara.

Ada penelitian yang menyatakan asupan oral kolagen dalam jangka pendek dan panjang mungkin mempengaruhi penyembuhan luka serta mengurangi kecepatan penuaan kulit. Suplemen oral kolagen juga disebut dapat menghidrasi kulit dan meningkatkan elastisitas.

Namun, belum ada penelitian yang mengaitkan asupan kolagen dan kepadatan payudara.

“Kalau mau ngomong payudara, jaringan yang bikin melorot dan tegak itu bukan semata kulit, tapi jaringan ikat yang ada di dalam kulit,” kata Farida.

Hari Tanpa Bra, kata dia, dibuat untuk mendorong kesadaran terhadap kanker payudara.

Para perempuan diajak untuk mengenali payudara mereka saat tanpa bra, memeriksa payudara sendiri untuk mendeteksi bila ada gejala-gejala yang patut diwaspadai seperti benjolan atau cairan abnormal dari puting.

(ara/rido)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *