jurnalindo.com – Kudus – Polisi menerjunkan 355 personel untuk mengamankan demonstrasi ratusan mahasiswa terkait penolakan masa jabatan presiden tiga periode dan kenaikan harga sembako, Selasa (12/4) dari berbagai perguruan tinggi di Kudus, Jawa Tengah.
Kabag Ops Polres Kudus Kompol Catur Kusuma menjelaskan bahwa ratusan personel tersebut merupakan gabungan dengan personel TNI dan Satpol PP Kudus masing-masing satu peleton.
Selain itu, pihaknya juga menerjunkan mobil armoured water cannon (AWC) dan pengurai massa (raisa) untuk antisipasi dalam unjuk rasa di Alun-Alun Kudus.
Para pengunjuk rasa, kata dia, juga dikawal dari titik kumpul mahasiswa dari masing-masing perguruan tinggi.
Koordinator unjuk rasa Muhammad Khoirul Annas menyebutkan jumlah pengunjuk rasa sekitar 500 mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kudus Menggugat (Amug).
Adapun tuntutan aksi, yakni meminta Pemerintah menstabilkan harga sejumlah bahan pokok masyarakat dan bahan bakar minyak (BBM).
Tuntutan lainnya, yakni menolak penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan tiga periode serta menolak kebijakan Kementerian Keuangan untuk menaikkan PPN 11 persen.
Dalam aksinya itu, massa yang berasal dari perguruan tinggi mulai dari Universitas Muria Kudus, IAIN Kudus, dan Universitas Muhammadiyah Kudus juga mengusung sejumlah poster.
Poster itu, antara lain, bertuliskan “harga melejit rakyat menjerit, awas tangan dingin oligarki, jangan cederai reformasi, turunkan harga BBM, jegal tiga periode, langkanya minyak goreng di tengah-tengah suburnya lahan kelapa sawit”.
Bupati Kudus Hartopo bersama Kapolres Kudus AKBP Braga Dimas Tama, Ketua DPRD Kabupaten Kudus Masan juga menemui pengunjuk rasa untuk mendengarkan aspirasi mereka. (ara/reno)