Jurnalindo.com, Jakarta, 16/11 – Indonesia dan Turki memperkuat kerja sama di bidang riset, teknologi, dan inovasi dengan menandatangani Nota Kesepahaman sebagai bagian dari KTT G20.
Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Rabu, nota kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoku dan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu.
Presiden Brin Laxana Tri Handoku mengatakan bahwa penandatanganan MoU ini bertujuan untuk memberikan kontribusi dalam penguatan hubungan bilateral antara Indonesia dan Turki, khususnya di bidang dan bentuk kerjasama yang telah disepakati kedua pihak.
Bidang kerjasama dalam MoU meliputi pangan dan pertanian, energi dan energi terbarukan, kesehatan dan kedokteran, teknologi kedirgantaraan, transportasi, kelautan, sosial, budaya dan ilmu manusia, keahlian teknik dan kecerdasan buatan, teknologi informasi dan komunikasi, dan ilmu interdisipliner. . .
Baca Juga: Pembukaan sesi III KTT G20, Jokowi serukan hentikan perang
Ruang lingkup kerja sama juga mencakup ilmu antariksa, teknologi dan aplikasi serta infrastruktur pendukung sistem antariksa, penggunaan teknologi dan aplikasi nuklir secara damai, lingkungan dan kehutanan, serta oseanografi, penelitian seismik, dan pengelolaan zona pesisir terpadu.
Sedangkan bentuk kerjasama yang disepakati antara lain penelitian bersama, capacity building, transfer teknologi, serta pertukaran informasi dan materi iptek.
Selain itu, Indonesia dan Turki juga menandatangani empat perjanjian kerja sama lain, yaitu di bidang pertahanan, kehutanan, lingkungan, dan pembangunan, serta dua perjanjian bisnis.
Menteri Luar Negeri Turki Mevlüt Çavuşoğlu mengatakan seluruh MoU yang ditandatangani tersebut merupakan salah satu bukti nyata hubungan kerja sama bilateral antara Turki dan Indonesia yang makin erat. (Slmn/Antara)