PDI Perjuangan Jawa Tengah Ajukan Pengunduran Diri 6 Caleg Terpilih DPRD Jateng

referensi gambar dari (derapjuang.id)
referensi gambar dari (derapjuang.id)

Jurnalindo.com – PDI Perjuangan Jawa Tengah (Jateng) mengajukan surat pengunduran diri enam calon legislatif (caleg) yang telah terpilih menjadi anggota DPRD Jateng periode 2024-2029. Hal ini diungkapkan oleh KPU Jateng setelah menetapkan calon anggota DPRD Jateng terpilih.

“Kami telah menerima surat dari Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tertanggal 25 April 2024 nomor 121/X/DPD/IV/2024 perihal surat pengunduran diri kepada KPU Jawa Tengah. Dalam pokok surat terdapat enam calon yang disampaikan oleh pengurus partai politik mengundurkan diri sebagai calon terpilih,” ujar Handi di kantor KPU Jateng, Semarang, Selasa (28/5/2024). dilansir dari detik.com

Meskipun nama-nama caleg yang mengundurkan diri tidak disebutkan, Handi menjelaskan bahwa surat tersebut akan ditindaklanjuti dengan klarifikasi. “Tadi disampaikan formilnya harus ada kemudian ada lampirannya kemudian kami akan melakukan klarifikasi. Dalam hal yang disampaikan pengurus partai politik benar tentu akan dilakukan perubahan keputusan tadi, perubahan keputusan calon terpilih,” tambahnya.

 Pengunduran Diri Akibat Sistem Komandante

Bendahara PDIP Jateng, Agustina Wilujeng, menjelaskan bahwa pengunduran diri para caleg tersebut disebabkan oleh sistem komandante. Menurut Agustina, enam caleg itu mundur dengan sadar karena sistem komandante telah diatur dalam peraturan internal PDIP.

“Enam caleg terpilih yang mundur dengan sadar karena sistem komandante stelsel yang diatur dalam PP 01/2023,” ujarnya melalui pesan singkat, Rabu (29/5/2024).

Agustina menambahkan bahwa para caleg PDIP sudah memahami sistem komandante yang diterapkan di seluruh Jateng. Mereka juga diberikan kesempatan untuk mundur jika keberatan dengan sistem tersebut. “Pada saat DCS dimasukkan ke KPU, mereka telah memahami sistem ini, dan pada kesempatan DCT, mereka juga memiliki kesempatan untuk tidak memenuhi syarat bila keberatan,” jelasnya.

Penerapan Sistem Komandante di Seluruh Jateng

Sistem komandante diterapkan di seluruh DPRD kota/kabupaten maupun provinsi Jateng. Agustina mengaku mendengar beberapa caleg yang berkeberatan dengan sistem tersebut, namun setelah melalui diskusi panjang, sistem tersebut akhirnya disepakati.

“Sistem ini berlaku di seluruh Jawa Tengah, baik DPRD kab/kota dan provinsi. Keberatan disampaikan secara lisan dari beberapa caleg, namun setelah diingatkan dalam berbagai diskusi privat melalui banyak pihak, bahwa adanya waktu yang panjang dalam proses mempertahankan penilaian, apakah akan dilanjutkan dengan sistem ini rata-rata memahami dan mengikuti prosedur,” tambahnya.

 Caleg PDIP yang Mengundurkan Diri

Salah satu caleg yang mundur adalah Ketua DPC PDIP Batang, Ahmad Ridwan. Ridwan membenarkan pengunduran dirinya saat ditemui di kantor DPD PDIP Jateng. Dia menegaskan tegak lurus dengan perintah partai.

“Iya, karena saya pada intinya harus (ikut) perintah tegak lurus sama partai. Kalau partai sudah membuat perintah, saya selaku kader partai harus tegak lurus, bagaimanapun perintah partai merupakan bagian yang tidak bisa kami sepelekan. Itu bagian dari komitmen saya selaku kader,” kata Ridwan, Kamis (30/5/2024).

Ridwan, caleg terpilih DPRD Jateng dari dapil 13, menyebutkan dirinya diganti imbas dari sistem komandante. “Awalnya bisa berawal dari itu (sistem komandante) tetapi yang pasti partai akan melakukan upaya-upaya yang tepat untuk kader-kadernya. Karena partai ini merupakan induk rumah dari para kader ini,” tambahnya.

Sistem komandante merupakan sistem pembagian wilayah tempur di masing-masing dapil para caleg. Ridwan mengatakan bahwa sistem komandante tersebut sudah disosialisasikan sejak lama, termasuk sosialisasi terkait wilayah tempur masing-masing caleg.

Dengan pengunduran diri enam caleg terpilih ini, PDIP Jateng diharapkan dapat menyelesaikan pergantian caleg terpilih dengan lancar dan tetap menjaga integritas serta komitmen partai dalam menjalankan tugas-tugas legislatif ke depan.

Jurnal/Mas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *