Jurnalindo.com – Pati kini memiliki pabrik garam industri yang diharapkan menjadi tonggak baru dalam pengembangan sektor garam lokal.
PT SPJT (Perseroda) membuka fasilitas produksi di Desa Raci, Kecamatan Batangan, yang mampu menyerap sebagian produksi garam petani setempat.
Meski kapasitas serapan pabrik baru mencapai sekitar 25 ribu ton, jauh dari total produksi lokal yang mencapai 150 ribu ton, kehadiran pabrik ini membuka peluang nyata bagi petani garam untuk meningkatkan kualitas dan nilai jual produk mereka.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, yang mewakili Gubernur dalam peresmian, menegaskan pentingnya hilirisasi garam sebagai langkah strategis untuk meningkatkan daya saing dan manfaat ekonomi bagi petani.
“Petani garam harus mendapatkan manfaat langsung dari keberadaan pabrik ini. Peningkatan kualitas garam menjadi kunci agar produk kita bisa bersaing di pasar industri,” ujarnya.
Berdirinya Pabrik Garam ini Bupati Pati, Sudewo, menyambut baik dan berharap industri garam dapat berkembang berkelanjutan.
“Kami berharap pabrik ini tidak hanya menjadi tempat produksi, tetapi juga menjadi motor penggerak peningkatan kesejahteraan petani garam di Pati,” kata Sudewo.
Langkah ini sekaligus menandai upaya pemerintah daerah dan perusahaan daerah untuk memperkuat sektor garam industri, yang selama ini menghadapi tantangan dalam menyerap hasil produksi petani.
Dengan dukungan teknologi dan manajemen yang lebih baik, pihaknya berharap produksi garam Pati bisa lebih optimal dan berdaya saing tinggi di pasar nasional.
“Pembangunan pabrik garam ini juga menjadi sinyal positif bagi pengembangan ekonomi lokal yang lebih inklusif, terutama bagi kelompok petani yang selama ini bergantung pada hasil garam sebagai sumber penghasilan utama,”tutup dia
Jurnal/Mas