Jurnalindo.com – Sudah delapan tahun berlalu sejak artis Masayu Anastasia berpisah dengan vokalis Lembu Wiworo Jati. Namun, kini bintang film *Paku Tanah Jawa* itu mengungkapkan penyesalannya atas perpisahan tersebut. Masayu merasa ada dampak negatif yang signifikan, terutama pada psikis anaknya.
Dalam wawancaranya di studio *Pagi Pagi Ambyar* Trans TV, Jakarta Selatan, kemarin, Masayu mengungkapkan perasaan bersalahnya. “Jadi itu sih kenapa sih, blaming ke diri sendiri. Kenapa dulu nggak tahan, kenapa sih gue mikirin diri sendiri, kenapa sih gue nggak mikirin anak gue, lebih ke kayak gitu sih,” ujarnya. dilansir dari detik.com
Masayu mengatakan bahwa putrinya, Samara, butuh waktu lama untuk menerima keadaan setelah perpisahan dirinya dengan Lembu Wiworo Jati. Perubahan yang terasa dari Samara adalah menjadi lebih introvert dibandingkan sebelumnya. “Buat aku pribadi kebahagiaan anak adalah segalanya. Dia dulu anaknya ceria, sampai sekarang introvert,” tuturnya.
Menurut Masayu, Samara hanya memiliki dua sahabat sejak sekolah dasar, dan salah satu sahabatnya itu memiliki nasib yang sama dengannya. “Sahabatnya dia dari SD cuma ada dua, karena dia ngerasa salah satu sahabatnya itu senasib sama dia. Dia bisa all out sama temannya itu,” tambahnya.
Masayu Anastasia bahkan pernah membawa Samara ke psikolog untuk membantu mengatasi dampak perpisahan tersebut. Ia merasa sedih mendengar kata-kata putrinya yang mengungkapkan bahwa tidak ada orang tua temannya yang berpisah. “Itu dia ngomong pas kelas 1 SD. Pisah pas kelas 1 itu. Samara pun ngomongnya nggak ke aku tapi sama mbaknya, papanya juga nggak tahu,” katanya.
Perasaan bersalah dan penyesalan Masayu Anastasia menjadi cerminan betapa perpisahan orang tua dapat mempengaruhi psikis anak. Kini, ia berusaha untuk selalu memprioritaskan kebahagiaan anaknya meski harus melalui berbagai tantangan.
Jurnal/Mas












