News  

Kombinasi Sarapan Ideal Versi Masyarakat Indonesia, Susu Dan Telur

Jurnalindo.com – Telur merupakan salah satu makanan super karena memiliki banyak manfaat bagi tubuh mulai dari memberi energi, meningkatkan kesehatan otak hingga menurunkan berat badan. Mengkombinasikan telur serta segelas susu pada pagi hari adalah gambaran sarapan paling ideal bagi masyarakat Indonesia.

Dalam sebutir telur rebus besar mengandung 6 persen vitamin A, 7 persen vitamin B5, 9 persen vitamin B12, 9 persen fosfor, 15 persen vitamin B2 dan 22 persen selenium. Kandungan susu yang kaya akan nutrisi dan protein yang baik bagi kesehatan tubuh terutama dalam meningkatkan daya tahan tubuh.

Data tersebut diambil dari Survei Sarapan Sehati di Asia Pasifik 2019 dari Herbalife pada Maret 2019 pada 5.500 responden di 11 negara, yakni Indonesia, Malaysia, Filipina, Australia, Hong Kong, Jepang, Korea, Singapura, Taiwan, Thailand dan Vietnam.

Meski demikian, gambaran sarapan ideal di kepala masyarakat Indonesia berbeda dengan praktik sehari-hari.

“Pada kenyataannya, kebanyakan orang Indonesia makan telur dan teh tiap pagi,” kata Dokter Hamid Jan, pakar nutrisi Herbalife, dilansir dari antaranews, Minggu.

Anggapan kombinasi susu dan telur sebagai sarapan ideal juga berlaku di Filipina, Thailand dan Vietnam.

Di Australia, sarapan sehat yang ideal adalah air mineral dan buah, sementara di Hong Kong paduan yang ideal adalah susu kedelai dan sereal.

Orang Jepang beranggapan susu dan roti panggang sebagai kombinasi sarapan ideal, sedangkan di Korea yang berlaku adalah nasi dan air. Di Singapura, responden mengatakan paduan teh dan oatmeal sebagai sarapan tersehat.

Responden dari Indonesia sebagian besar mengatakan faktor makanan sehat jadi pertimbangan utama dalam menentukan pilihan menu sarapan (77 persen). Sementara itu, 52 persen responden memilih rasa sebagai pertimbangan utama.

Faktor eksternal juga mempengaruhi gaya hidup sarapan sehat ini, seperti keluarga (78 persen), media (26 persen), teman (25 persen) dan pakar nutrisi (25 persen).

Meski demikian, mempraktikkan sarapan sehat setiap hari tak melulu berlangsung lancar. Kendala utama yang dirasakan adalah keterbatasan waktu (62 persen), enggan repot (31 persen) dan butuh banyak biaya (26 persen).

Hamid mengatakan hal itu bisa diatasi dengan membuat sarapan yang ringkas tapi penuh nutrisi, misalnya portein shake atau roti isi daging dan alpukat, yang bisa disantap tak cuma di meja makan, tapi juga dalam perjalanan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *