News  

Kiat Menghindari Gorengan Yang Begitu Menggoda

Jurnalindo.com – Proses memasak dengan cara menggoreng memang populer di masyarakat, salah satunya karena waktu memasak yang lebih singkat sehingga makanan cepat matang ketimbang proses masak lain semisal mengukus. Ini juga ada kaitannya pola hidup masyarakat yang dituntut serba cepat.

Belum lagi gorengan dengan minyak berkali-kali pakai terasa lebih enak, merangsang saraf nafsu makan dan semakin banyak asupannya maka semakin membuat seseorang ketagihan.

Konsumsi gorengan memang sulit dilepaskan karena rasanya enak dan memang disukai masyarakat. Gorengan bahkan sudah menjadi bagian dari kebudayaan Indonesia. Dampaknya, membutuhkan waktu beberapa generasi atau sekitar 75 tahun untuk mengubah perilaku masyarakat terkait menyantap gorengan.

Padahal, konsumsi kalori tinggi yang salah satunya berasal dari makanan yang digoreng menjadi penyebab dominan penyakit tidak menular seperti diabetes dan penyakit kardiovaskular, selain perilaku merokok dan kondisi obesitas.

Menurut laman antaranews, sebuah studi yang melibatkan 107.000 orang wanita berusia 50-79 tahun di Amerika Serikat menunjukkan, konsumsi setidaknya satu porsi gorengan per hari memiliki kemungkinan 8 persen lebih tinggi untuk menghadapi kematian dini dibandingkan mereka yang tidak makan gorengan apa pun.

Solusi

Walau begitu, bukan berarti Anda harus memusuhi minyak karena zat ini merupakan kendaraan untuk menempelnya mikronutrien terutama vitamin A, D, E dan K. Asupan harian lemak salah satunya berasal dari minyak setidaknya 5 sendok makan.

Kemudian, apabila Anda ingin makan gorengan, buat sendiri di rumah, karena bisa sembari mengontrol jenis minyak yang Anda gunakan.

Minyak zaitun, kedelai, dan minyak kanola pilihan bagus karena mengandung tinggi asam lemak Omega-3 yang menyehatkan jantung.

Selain itu, jangan pernah menggunakan kembali minyak saat Anda menggoreng. Mulailah menggoreng dengan minyak baru dan setelah selesai menggoreng, gunakan handuk kertas untuk merendam minyak berlebih dari makanan.

Untuk mengurangi kadar akrilamida (yang menyebabkan kanker), jangan biarkan gorengan Anda menjadi terlalu cokelat.

Akrilamida sendiri telah terbukti dalam penelitian hewan menyebabkan kanker. Ketika makanan dimasak dengan panas yang sangat tinggi, asam amino yakni asparagine dalam makanan bereaksi dengan gula untuk menghasilkan akrilamida. Bahan kimia ini bisa terbentuk di banyak hidangan yang digoreng tetapi umumnya terkandung pada kentang yang tinggi gula seperti fruktosa dan glukosa.

Apabila Anda sehat, makan gorengan yang mengandung akrilamida dalam jumlah sedang mungkin tidak berbahaya. Namun, apabila Anda memiliki riwayat keluarga kanker, maka Anda perlu menyadari berapa banyak gorengan yang Anda konsumsi.

Anda tidak harus berhenti makan gorengan, tetapi sebaiknya batasi agar tidak berlebihan. Makan kentang goreng sesekali bisa menjadi suguhan dari makanan harian Anda, tetapi tambahkan salad sayuran daripada burger, untuk meningkatkan nutrisi dalam makanan Anda. (Nawa)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *