Jurnalindo.com – Kepergian Hendrik Lo, ayah dari Sarwendah, telah meninggalkan duka mendalam di tengah keluarga, terutama di hati cucu-cucunya. Proses pengurusannya kini telah selesai, dengan Hendrik Lo yang sudah dikremasi. Momen perpisahan ini sempat memicu perbedaan pendapat antara kedua orang tua Sarwendah mengenai tata cara kremasi, namun akhirnya keputusan dijalani untuk menghormati keinginan sang almarhum.
Dalam wawancara yang ditemui di Pluit, Sarwendah mengenang betapa besar perhatian dan kasih sayang yang selalu diberikan oleh Hendrik Lo kepada cucu-cucunya. “Yang paling terpukul Cici Thalia, karena Cici Thalia paling sering ditelepon Yeye, ditanya, ‘Cucu Yeye mau makan apa?’. Yeye selalu kadang jemput Cici, ajak Cici makan, neleponin, kirimin makanan, kasih duit ke celengan dia, kayak kemarin,” kenang Sarwendah.
Sarwendah menambahkan, Hendrik Lo dikenal selalu memberikan apa pun yang diinginkan cucu-cucunya. Kedekatan yang terjalin antara sang kakek dan para cucu tentu meninggalkan kenangan manis yang sulit digantikan. Anak-anak Sarwendah sendiri turut merasakan kehilangan yang mendalam, menunjukkan betapa besar peran Hendrik Lo dalam membentuk keluarga mereka. dilansir dari detik.com
Duka yang melanda tidak hanya dirasakan oleh satu generasi, namun juga memberikan pelajaran tentang nilai kasih sayang dan perhatian yang tulus dalam keluarga. Meskipun perbedaan pendapat sempat terjadi terkait prosesi kremasi, pada akhirnya keluarga memilih untuk menghormati kepergian Hendrik Lo dengan penuh rasa hormat dan kasih.
Kasus kehilangan ini kembali mengingatkan kita bahwa kasih sayang antar generasi adalah harta yang tak ternilai, dan jejak kebaikan yang telah ditanamkan akan selalu dikenang oleh setiap anggota keluarga.
Jurnal/Mas
