News  

disebut provokator G20, Ketua BEM Udayana tanggapi tuduhan

Jurnalindo.com, DENPASAR, 17/11 – Darryl Dwi Putra, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Pemerintah (BEM PM) Universitas Oddiyana, membalas tudingan dirinya sebagai penghasut penolakan G20.

“Itu saya juga cukup kaget, karena di siang hari tadi tiba-tiba ramai (di media sosial, Red) dan memang saya duga akun-akun bodong, cuma memang awalnya muncul ketika saya membuat kisah Instagram untuk mempertanyakan terkait ruang demokrasi yang dipersempit selama G20,” kata Darryl.

Di Denpasar, Bali, Rabu (16/11) malam, BEM PM Universitas Udayana menegaskan dirinya tidak terprovokasi, karena hingga saat ini Daryl belum pernah menyebut akan menolak G20, namun namanya santer disebut-sebut menggunakan tagar. di platform Twitter yang menjadi topik pertama. 

“Iya memang saya tidak pernah menyebutkan saya mendukung atau menolak, tapi saya memang mengkritisi bagaimana ketika G20 ini berjalan, apa-apa saja yang menjadi permasalahan,” ujar mahasiswa Bali tersebut.

Adapun yang dimaksud dengan mempersempit ruang demokrasi, salah satunya adalah soal penyelesaian sekelompok mahasiswa yang hendak menggelar diskusi di gedung Media Center Universitas Oddiyana, Senin (14/11) lalu.

Awalnya mengunggah foto yang diunggah ulang dari akun Student State, Darryll mengatakan pada Instagram story-nya menambahkan pertanyaan tentang tanggapan penonton terkait ruang demokrasi yang sempit, namun unggahan tersebut dengan cepat menghilang dengan sendirinya.

Baca Juga: Tidak menyangka, cerita dibalik layar acara makan malam KTT G20 di GWK

Apalagi, ketua BEM universitas tertua di Pulau Dewata itu mengatakan, organisasi lingkungan Greenpeace sebelumnya memiliki pandangan yang mirip dengan beberapa bentuk pandangannya terkait krisis iklim.

“Tapi memang makna dari kisah Instagram yang saya sebutkan adalah untuk menyampaikan pertanyaan saya, dan saya ingin memantik forum diskusi makanya saya juga meletakkan kolom pertanyaan di sana,” ujarnya meluruskan.

Ia sendiri memandang perhelatan G20 yang berhasil dilewati puncaknya dua hari di Bali itu sebagai pertemuan yang menghadirkan sisi pro dan kontra, namun Darryl menyatakan harapannya agar segala kesepakatan dan janji dalam forum tersebut berpihak kepada masyarakat.

Terhadap akun-akun yang ramai menyebut namanya di media sosial, Darryl mengaku belum dapat memutuskan langkah selanjutnya untuk mengusut maupun tidak, dan saat ini tuduhan di sosial media tersebut mulai mereda. (Slmn/Antara)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *