Jurnalindo.com – Bupati Pati, Sudewo, memberikan tanggapan terkait penolakan sebagian warga atas kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang mencapai 250 persen. Ia menyatakan masyarakat dipersilakan untuk menyuarakan pendapat, termasuk melalui aksi demonstrasi atau penggalangan dana, selama dilakukan secara tertib dan tidak anarkis.
“Kalau soal mengumpulkan dana tidak masalah, silakan. Mau demo silakan, yang penting tertib, jangan anarkis,” kata Sudewo saat ditemui awak media di sela kegiatan penyerahan bantuan modal, Rabu (6/8/2025). dilansir dari detik.com
Pernyataan ini disampaikan menyusul aksi pembubaran posko penggalangan dana oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kabupaten Pati. Sudewo menegaskan bahwa tindakan Satpol-PP tersebut bukan ditujukan untuk membungkam aspirasi warga, melainkan demi kelancaran kegiatan kirab boyongan dalam rangka Hari Jadi ke-702 Kabupaten Pati yang akan digelar pada Kamis (7/8).
“Penertiban yang dilakukan Satpol-PP kemarin (5/8) adalah untuk memperlancar persiapan kirab boyongan hari jadi Kabupaten Pati. Tidak ada maksud membatasi aktivitas masyarakat selama sesuai aturan,” jelas Sudewo.
Kenaikan PBB yang signifikan tersebut memang menuai reaksi keras dari sebagian warga. Mereka menganggap kebijakan itu membebani, terutama di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.
Meski demikian, pemerintah daerah tetap membuka ruang dialog dan menghimbau agar seluruh aksi disampaikan secara damai dan konstruktif.
Jurnal/Mas
