News  

Astronom Temukan Planet Baru Seukuran Bumi yang Mengorbit Bintang Katai Merah Ultra-Dingin

referensi gambar dari (www.ikons.id)
referensi gambar dari (www.ikons.id)

Jurnalindo.com – Para astronom telah menemukan sebuah planet baru seukuran Bumi yang mengorbit sebuah bintang kecil dan dingin yang diperkirakan akan bersinar 100 kali lebih lama dari Matahari. Dunia berbatu ini, yang dinamai Speculoos-3b, berjarak sekitar 55 tahun cahaya dari Bumi. Planet ini terdeteksi saat melintas di depan bintang induknya, sebuah katai merah ultra-dingin yang memiliki suhu setengah dari Matahari dan bersinar 100 kali lebih terang.

Speculoos-3b memiliki ukuran yang hampir sama dengan Bumi dan mengelilingi bintang katai merah setiap 17 jam sekali. Ini berarti satu tahun di planet ini lebih pendek daripada satu hari di Bumi. Meskipun waktu di Speculoos-3b sangat singkat, siang dan malam di planet ini tidak pernah berganti. dilansir dari detik.com

“Kami percaya bahwa planet ini berputar secara serempak, sehingga sisi yang sama, yang disebut sisi siang hari, selalu menghadap bintang, seperti halnya Bulan terhadap Bumi. Di sisi lain, sisi malam planet tersebut akan diliputi kegelapan tanpa akhir,” kata Michaël Gillon, astronom di University of Liège di Belgia dan penulis utama studi yang dipublikasikan di Nature Astronomy, dikutip dari The Guardian.

Penemuan ini merupakan sistem planet kedua yang ditemukan di sekitar bintang serupa, setelah sebelumnya terdeteksi tujuh planet berbatu di sekitar Trappist-1, bintang katai merah lainnya yang berjarak 40 tahun cahaya dari Bumi.

Para peneliti mengamati planet tersebut saat melintasi permukaan bintangnya, yang menyebabkan peredupan cahaya bintang. Transit ini terdeteksi oleh jaringan teleskop robot global Speculoos (Search for Planets EClipsing ULtra-cOOl Stars).

Bintang katai merah ultra-dingin membentuk sekitar 70% dari bintang di galaksi kita dan memiliki umur sekitar 100 miliar tahun. Hal ini menjadikan mereka sebagai kandidat utama untuk menjadi bintang terakhir yang bersinar di alam semesta. Namun, karena sangat redup dan tersebar di langit, para astronom harus mengamatinya selama beberapa minggu untuk mendeteksi planet yang melintas di depannya.

Umur panjang bintang katai merah berarti planet-planet yang mengorbitnya mungkin cukup hangat untuk mendukung kehidupan. Namun, dalam kasus Speculoos-3b, setiap bentuk kehidupan akan menghadapi lingkungan yang sangat keras. Orbit planet yang sangat dekat dengan bintangnya menandakan bahwa Speculoos-3b dibombardir dengan radiasi, sehingga menerima energi hampir 16 kali lebih banyak per detik dibandingkan Bumi.

“Dalam lingkungan seperti itu, keberadaan atmosfer di sekitar planet ini sangat kecil kemungkinannya,” kata Julien de Wit, ilmuwan planet di MIT dan salah satu direktur Speculoos Northern Observatory dan teleskop Artemis miliknya.

Jurnal/Mas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *