jurnalindo.com – Banda Aceh – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat Provinsi Aceh untuk mewaspadai kemunculan titik panas yang berpotensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) selama musim kemarau.
“Tingkat kepercayaan titik panas ini kategori sedang, tapi kondisi ini sudah sangat mudah terbakar,” kata Koordinator Data dan Informasi BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar Zakaria Ahmad di Banda Aceh, Jumat.
Dijelaskan Zakaria, kini masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau di Aceh sudah berakhir. Meskipun mulai kemarau, namun sesekali hujan masih tetap mengguyur Aceh, dengan intensitas ringan dan durasi singkat.
Sehingga, lanjut dia, meski dalam dua hingga tiga hari ke depan beberapa daerah Aceh diprediksikan diguyur hujan, namun tidak akan berdampak pada bencana tanah longsor dan banjir.
“Untuk dampak longsor kita perkirakan tidak, banjir juga tidak, namun lebih ke munculnya titik panas, karena seperti kita tahu kita sudah memasuki musim kemarau, jadi walaupun hujan maka hujan ringan, kemudian cerah lagi, maka perlu waspadai titik panas,” katanya.
Beberapa daerah dengan potensi tinggi terdeteksi titik panas seperti wilayah pantai barat selatan Aceh, meliputi Kota Subulussalam, Aceh Singkil, Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan hingga Aceh Tengah.
“Karena daerah-daerah ini banyak hutan gambut,” kata Zakaria.
Apalagi, kata dia, selain musim kemarau, Aceh juga sudah memasuki musim angin barat, dan kecepatan angin lebih cepat dibandingkan musim timur yakni antara 10-40 kilometer per jam, sehingga perlu diwaspadai.
“Di samping itu masyarakat juga sedang gencarnya membuka lahan, sehingga kita mengimbau masyarakat jangan buka lahan dengan cara membakar,” katanya.
Sebelumnya, pada Kamis (9/6) kemarin, Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) juga melaporkan kejadian karhutla di Kecamatan Darul Makmur dan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya sekitar pukul 14.30 WIB.
“Luas lahan yang terbakar sekitar dua hektare di Darul Makmur dan satu hektare di Kuala Pesisir. Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan, “ kata Kepala Pelaksana BPBA Ilyas. (ara/reno)