Jurnalindo.com, – Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Aris Setiawan Yodi, mengusulkan format debat capres-cawapres dalam bentuk town hall yang melibatkan partisipasi mahasiswa. Usulan ini disampaikan saat konferensi pers di Media Center TPN Ganjar-Mahfud di Menteng, Jakarta Pusat.
“Karena mahasiswa ini kan sangat kritis dan Republik ini terus berkembang dan mahasiswa terus menciptakan sejarah,” ungkap Aris, Rabu, 6 Desember 2023.
Menurut Aris, sejarah Indonesia selalu terkait erat dengan peran mahasiswa, yang dimulai sejak tahun 98 hingga saat ini. Ia mencontohkan negara seperti Amerika Serikat yang sudah lama melaksanakan debat pilpres di kampus sebagai bagian dari dinamika demokrasi.
“Kita mungkin selama ini sudah ada beberapa penyampaian gagasan di kampus tapi debat di kampus itu belum pernah ada,” tambahnya.
Aris meyakini bahwa mendorong format town hall dalam debat Pilpres 2024 dapat membuat masyarakat semakin tercerdaskan dan tercerahkan dengan gagasan-gagasan yang dibawa oleh calon presiden dan calon wakil presiden.
Ia menyatakan bahwa pasangan Ganjar-Mahfud selalu siap mengikuti format debat apa pun. Terkait mekanisme debat, Aris menjelaskan bahwa pasangan dengan nomor urut satu akan mengikuti mekanisme yang telah diatur dalam Undang-Undang.
“Yang sudah ditentukan oleh KPU tentu saja berdasarkan UU,” ujarnya.
Aris menekankan bahwa tidak ada persiapan khusus yang dibutuhkan, karena baik Ganjar maupun Mahfud sudah berpengalaman. Ganjar, menurut Aris, telah membuktikan pengalamannya dalam kepemimpinan Provinsi Jawa Tengah dengan mengusung tagline “Mboten Ngapusi, Mboten Korupsi” pada Pilgub 2013.
“Memperbaiki sistem kelembagaan dan regulasi di tata kelola pemerintahannya, sehingga ada kepastian hukum. Aktornya juga harus benar-benar bersih,” paparnya.
Aris juga menyebut bahwa Mahfud, sebagai sosok yang membidangi penegak hukum, akan berperan penting dalam pemberantasan korupsi. Dengan demikian, pasangan Ganjar-Mahfud diyakini akan menjalani debat pertama dengan lancar, terlebih lagi karena keduanya merupakan alumni ilmu hukum di Universitas Gadjah Mada (UGM).
“Jadi sangat pas lah kalau tema ini. Dua orang ini sudah punya chemistry yang luar biasa dari debat pertama. Jadi insyaallah, kami sudah sangat siap. Dan Mas Ganjar sudah sampaikan sendiri, tidak ada persiapan khusus,” tandas Aris. (Tempo/Nada)