Jurnalindo.com – Selama dua hari sejak Senin (23/5), agenda uji kompetensi atau uji kesesuaian jabatan diikuti puluhan pejabat pimpinan tinggi pratama di lingkup Pemkab Teluk Wondama, Papua Barat.
Uji kompetensi bagi pejabat eselon II itu bertujuan untuk mengukur tingkat kualifikasi, kompetensi dan kinerja yang telah dilakukan selama menduduki jabatan yang diemban saat ini, kata Wakil Bupati Teluk Wondama Andarias Kayukatuy di Wasior, Selasa.
“Juga untuk mengukur sejauh mana kesesuaian kinerja dengan target-target pemerintahan sesuai dengan visi dan misi kepala daerah serta rencana pembangunan daerah di Kabupaten Teluk Wondama. Uji kompetensi itu menjadi bahan pertimbangan bagi bupati dan wakil bupati dalam pengisian jabatan tinggi pratama,” kata Andarias.
Menurut dia, hasil dari proses uji kompetensi tersebut digunakan pimpinan untuk mengambil keputusan dalam hal rotasi, mutasi, promosi dan juga demosi.
Uji kompetensi bagi pejabat tinggi pratama merupakan amanat UU Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, kata Sekretaris Daerah Teluk Wondama Denny Simbar selaku Ketua Panitia Seleksi Pengisian Jabatan Tinggi Pratama.
Itu sebabnya wajib diikuti oleh semua pejabat tinggi pratama.
“Jika ada pejabat yang ada di Wasior tapi (sengaja) tidak mengikuti maka akan ada konsekwensi yang diberikan,“ ucap Simbar.
Uji kompetensi pejabat tinggi pratama yang berlangsung di dijadwalkan berlangsung selama 2 hari.
Para peserta yang mengikuti uji kompetensi yang berlangsung di Gedung Sasana Karya Kantor Bupati Teluk Wondama di Isei Wasior itu terdiri atas para kepala badan, kepala dinas, asisten Sekda dan staf ahli bupati.
Bertindak sebagai penguji adalah Inspektorat Provinsi Papua Barat, Kantor BKN Regional IV Manokwari serta akademisi Universitas Papua Manokwari.(ara/iva)












