Jurnalindo.com – Untuk pemetaan bawah laut secara baik, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono berkomitmen meningkatkan teknologi hidro-oseanografi milik TNI AL.
Yudo di sela-sela Seminar Nasional Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) di Graha Jalapuspita, Jakarta, Rabu mengatakan bahwa wilayah 70 persen adalah lautan, dimana bawah lautnya ini yang belum diangkat, disurvei, dan digambarkan secara baik. Sehingga, mereka meningkatkan terus teknologi tentang hidro-oseanografi.
untuk memiliki fungsi besar dengan potensi wilayah laut Indonesia yang sangat luas itu ke depan, lanjut dia, Kotama Pembinaan TNI AL yakni Pusat Hidro-Oseanografi Angkatan Laut (Pushidrosal) akan terus didorong.
“Dan tentunya, Hidro-oseanografi ke depan juga harus memiliki peran yang sangat besar, baik untuk bidang kemiliteran maupun bidang khususnya perekonomian,” tambahnya.
terrkait hidro-oseanografi atau ilmu pengetahuan yang mempelajari proses-proses fisis, dinamis, dan kimiawi di perairan laut, Eks Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I itu mengaku banyak kasal dari negara lain ingin menjalin kerja sama dengan TNI AL.
Namun, Yudo masih mempertimbangkan mana saja hal yang bisa dijadikan bahan kerja sama dengan negara lain, karena hidro-oseanografi memiliki esensi kerahasiaan cukup tinggi.
“Tentunya, karena hidro-oseanografi ini juga memiliki kemiliteran dan memiliki kerahasiaan yang tinggi, masih saya pertimbangkan dulu mana yang bisa dikerjasamakan dan mana istilahnya wilayah perekonomian yang bisa dikerjasamakan,” jelasnya.
Yudo berharap sumber daya manusia (SDM) STTAL ke depan dapat terus dikembangkan. Penerapan hidro-oseanografi di Indonesia sudah mendapat pengakuan dari dunia internasional, yakni International Hidro-Oseanografi Organisation (IHO). Oleh karena itu.
“Seperti yang disampaikan Pak Luhut, kalau perlu dikembangkan SDM-nya, ada lulusan S3, jangan hanya S1 dan S2 saja. Karena tadi beliau melihat produk-produk dari para mahasiswa STTAL yang telah merancang teknologi yang bagus dan bisa dikembangkan di dalam negeri,” ujarnya.
Turut hadir dalam seminar itu ialah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang juga bertindak sebagai pembicara kunci.(ara/iva)