Jurnalindo.com, – Pernyataan dari Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud yang mengklaim bahwa jagoan mereka paling mirip dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat sorotan tajam dari pengamat politik, Bawono Kumoro. Menurut Bawono, pernyataan ini mencerminkan kegamangan strategi Tim Pemenangan Nasional (TPN), terutama setelah kubu Ganjar-Mahfud sebelumnya kerap mengkritik Jokowi, khususnya saat putra Jokowi, Gibran Rakabuming, maju sebagai calon wakil presiden Prabowo Subianto.
“Mungkin baru sadar, Ganjar hanya mencoba menyelamatkan elektabilitas, dan hanya meniru Jokowi. Ini bentuk kegamangan karena sebelumnya kubu Ganjar-Mahfud justru menyerang Jokowi,” ujar Bawono dalam konfirmasinya pada Sabtu, 9 Desember 2023.
Bawono menilai bahwa kebingungan strategi TPN yang tidak konsisten terkait sikap terhadap Jokowi menunjukkan ada masalah di internal tim pemenangan. Strategi yang beralih dari kritik terhadap Jokowi menjadi klaim mirip Jokowi dianggap sebagai upaya untuk menyesuaikan diri dengan dinamika pemilihan.
“Ini menunjukkan memang Jokowi effect bekerja dalam pemilihan presiden kali ini melalui keberadaan Gibran sebagai calon wakil presiden dari Prabowo Subianto,” tambah Bawono.
Pengamat politik ini juga merujuk pada hasil survei dari Indikator Politik Indonesia yang menunjukkan adanya dampak positif terhadap Gibran setelah dipilih sebagai calon wakil presiden Prabowo. Survei tersebut menunjukkan bahwa kehadiran Gibran telah mempengaruhi sebagian pemilih yang sebelumnya mendukung Jokowi untuk beralih mendukung Prabowo.
Berbeda dengan strategi Ganjar-Mahfud, Bawono menilai bahwa Prabowo dinilai lebih konsisten dalam membela program-program kerakyatan Jokowi. Oleh karena itu, jika ada klaim siapa yang lebih mirip Jokowi, menurut Bawono, pasangan Prabowo-Gibran lebih tepat untuk mengeklaim hal tersebut.
Sementara kampanye Pilpres 2024 terus berlanjut, dinamika politik dan strategi masing-masing kandidat menjadi fokus perhatian publik. (Kumparan/Nada)
