Jurnalindo.com, – Sinuhun Pakubuwono XIV Purboyo langsung mengambil langkah monumental usai resmi ditasbihkan sebagai raja dalam upacara jumenengan pada Sabtu (15/11/2025). Hanya selang beberapa waktu setelah dinobatkan, PB XIV mengumumkan kenaikan pangkat kebangsawanan bagi lima kerabat dekat yang dinilai berjasa menjaga marwah dan kehormatan dinasti Keraton Surakarta.
Langkah ini dipandang sebagai simbol penghormatan tertinggi dari raja baru kepada keluarga yang selama ini menunjukkan loyalitas dan berdiri teguh dalam menjaga keberlanjutan kepemimpinan keraton.
Kenaikan Pangkat Kerabat: Apresiasi Tulus, Bukan Politik Kekuasaan
PB XIV menegaskan bahwa pemberian kenaikan gelar tersebut tidak ada kaitannya dengan pembentukan bebadan, yaitu struktur organisasi internal keraton yang kini tengah disiapkan untuk menunjang pemerintahan Sinuhun.
Kenaikan pangkat itu murni merupakan bentuk penghargaan atas dedikasi panjang para kerabat.
Bebadan sendiri nantinya akan berfungsi sebagai lembaga penasihat, pelaksana amanah raja, serta semacam kabinet internal yang mengatur tata kelola pemerintahan keraton agar lebih tertib dan sistematis.
Suara dari GKR Panembahan Timoer: “Murni Sabda Raja”
Putri tertua Pakubuwono XIII, GKR Panembahan Timoer Rumbai Kusuma Dewayani, menegaskan bahwa keputusan ini muncul sepenuhnya dari sabda raja.
Menurutnya, PB XIV tersentuh oleh perjuangan keluarga yang gigih mendukung Purboyo hingga akhirnya menempati singgasana tertinggi.
“Kalau itu nggak ada hubungannya. Murni keinginan atau sabdanya raja sendiri. Beliaunya tersentuh dengan perjuangan kami untuk mendudukkan beliau sebagai raja,” ujar GKR Panembahan Timoer, dikutip dari TribunSolo.com, Selasa (18/11/2025).
Penampakan Perdana PB XIV Hamengkunegoro
SISKS Pakubuwono XIV Hamengkunegoro tampil untuk pertama kalinya di hadapan publik setelah prosesi jumenengan. Kehadirannya menjadi penanda dimulainya perjalanan panjang sebagai pemimpin adat, syariat, dan paugeran Keraton Kasunanan Surakarta.
Daftar Kerabat yang Mendapat Kenaikan Gelar
PB XIV memberikan kenaikan pangkat kebangsawanan kepada lima kerabat sebagai bentuk penghormatan:
-
KGPA Panembahan Dipukusumo
-
KGPA Panembahan Benowo
-
GKR Panembahan Timoer Rumbai Kusuma Dewayani
-
GKR Devi Lelyana Dewi
-
GKR Dewi Ratih Widyasari
GKR Panembahan Timoer menjelaskan rincian perubahan gelar tersebut:
“Menaikkan gelar. Dari yang laki-laki, Gusti Benowo dan Gusti Dipo mendapat kenaikan menjadi KGPA Panembahan.
Saya sudah GKR disepuhkan lagi jadi GKR Panembahan Timoer. Gusti Devi dan Gusti Ratih menjadi GKR.”
Menurutnya, gelar “Panembahan” merupakan bentuk penghormatan tertinggi, terutama untuk putra-putri senior dalam garis pewarisan.
“Karena maknanya dari saya kan anak tertua. Supaya walaupun beliaunya raja menghormati saya sebagai suhnya adik-adiknya.”
Perjuangan Keluarga dan Tantangan Keraton ke Depan
GKR Panembahan Timoer mengakui bahwa meski tidak semua kerabat mencapai kesepahaman mengenai kepemimpinan PB XIV, raja sangat memahami dan menghargai perjuangan keluarga dalam memperjuangkan persatuan.
“Bagaimana kami berjuang untuk merangkul semua. Walaupun ada satu dua yang tercecer, ada beberapa yang belum bisa kami rangkul. Beliau tahu bagaimana perjuangan kami.”
Saat ini keraton tengah fokus merancang struktur bebadan yang akan menjadi penghubung resmi antara raja dan pemerintah. Struktur ini diharapkan mampu menciptakan sistem pemerintahan adat yang relevan dengan kebutuhan zaman, lebih profesional, dan berkelanjutan.
“Belum, masih digodok terus. Di era ini kami benar-benar ingin semuanya itu lebih baik dari yang terdahulu… Kami ingin semua berjalan bersama-sama,” jelas GKR Panembahan Timoer.
Dengan langkah awal berupa kenaikan gelar ini, PB XIV menunjukkan arah kepemimpinan yang mengedepankan penghormatan, persatuan, dan pembaruan. Perjalanan panjang Keraton Surakarta di bawah sinuhun baru pun kini memasuki babak baru yang sarat harapan dan tantangan. (Nada/Tribuntrends.com)












