Reshuffle Kabinet di Akhir Kepemimpinan Jokowi: Pesan Tersirat untuk PDIP dan Megawati

Sumber foto ; Replublika
Sumber foto ; Replublika

Jurnalindo.com, – Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali melakukan perombakan kabinet menjelang akhir masa jabatannya pada 20 Oktober 2024. Langkah ini dinilai sebagai sinyal kuat dari Jokowi yang menunjukkan putusnya hubungan dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

Menurut Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Ernesto Maraden Sitorus, reshuffle ini menjadi bukti bahwa Jokowi ingin menegaskan sikapnya terhadap PDIP. Salah satu posisi penting yang terkena dampak dari perombakan ini adalah jabatan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), yang kini diemban oleh politikus Gerindra, Supratman Andi Agtas. Supratman menggantikan Yasonna Hamonangan Laoly, politikus senior PDIP yang selama ini dikenal loyal terhadap Megawati.

“Paling tidak Jokowi ingin menyampaikan pesan kepada PDI Perjuangan dan Megawati bahwa ia akan melakukan tindakan terhadap pihak yang berlawanan dengannya,” ujar Fernando kepada Republika, Senin (19/8/2024).

Fernando menyoroti tindakan Yasonna yang menyetujui perpanjangan kepengurusan PDIP, yang diduga membuat Jokowi merasa jengkel dan akhirnya mengambil langkah untuk menggantikan Yasonna. “Apalagi seperti Menkumham Yasonna Laoly sudah membantu memperpanjang SK Kepengurusan DPP PDI Perjuangan,” tambah Fernando.

Selain itu, Fernando menilai reshuffle ini juga bertujuan untuk memuluskan transisi kekuasaan dari pemerintahan Jokowi kepada Presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto. “Sangat jelas ingin menunjukkan sikapnya terhadap PDI Perjuangan dan Megawati. Apalagi belakangan Megawati dan Sekjen PDI Perjuangan Hasto menyinggung tentang adanya keinginan Jokowi menjadi Ketua Umum partai berlambang banteng tersebut,” kata Fernando.

Dengan dilakukannya reshuffle ini, kursi yang dipegang oleh kader PDIP di kabinet Jokowi semakin berkurang. Saat ini, hanya tersisa empat kader PDIP yang masih menduduki posisi puncak di kementerian, yaitu Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Anas, serta Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga.

Ucapan Terima Kasih Yasonna Laoly

Di sisi lain, Yasonna Laoly, yang baru saja diberhentikan dari jabatannya sebagai Menkumham, menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pegawai Kemenkumham atas dedikasi dan kerja keras mereka selama ini. Hal ini diungkapkan Yasonna saat memimpin upacara peringatan HUT Kemenkumham atau Hari Pengayoman ke-79 di kantor Kemenkumham, Senin (19/8/2024).

“Saya ucapkan terima kasih yang tulus kepada seluruh keluarga besar Kemenkumham atas kerja keras dan dedikasi luar biasa selama membersamai saya dalam melaksanakan tugas di Kemenkumham,” ujar Yasonna dalam pidatonya.

Dalam kesempatan tersebut, Yasonna juga menyampaikan pesan perpisahan kepada seluruh jajaran Kemenkumham, mengungkapkan rasa penghargaan yang mendalam atas setiap kontribusi yang telah diberikan oleh para pegawai selama masa kepemimpinannya. “Dukungan dan komitmen seluruh insan pengayoman telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan kita. Dan saya sangat menghargai setiap kontribusi yang telah saudara berikan kepada saya dan Kemenkumham,” tutup politikus PDIP itu.

Perombakan kabinet ini menjadi momen penting yang menandai dinamika politik menjelang akhir kepemimpinan Jokowi, dengan implikasi yang mungkin berdampak pada peta politik nasional di masa mendatang. (Replublika/Nada)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *