Jurnalindo.com, – Presiden Joko Widodo didampingi oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menerima 100 CEO atau pimpinan dunia usaha dan kemudian melakukan peninjauan di Persemaian Mentawir di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.
Acara ini merupakan bagian dari inisiatif untuk membangun Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kompas, yang melibatkan 100 CEO dari berbagai perusahaan. Para CEO tersebut berkesempatan melakukan observasi di persemaian dan mendapatkan penjelasan terkait pembangunan IKN. Selama kunjungan ini, mereka juga berfoto bersama Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi menjelaskan bahwa pemerintah sedang berusaha membangun IKN sebagai forest city (kota hutan) di Kalimantan. Upaya ini dimulai dengan pendirian persemaian yang mampu memproduksi jumlah bibit pohon yang besar. Persemaian Mentawir memiliki kapasitas untuk memproduksi sekitar 15 hingga 16 juta bibit pohon setiap tahun.
Berbagai jenis bibit tanaman yang ditanam di Persemaian Mentawir akan digunakan untuk penanaman di seluruh kawasan IKN. Selain itu, bibit-bibit tersebut juga akan didistribusikan ke seluruh wilayah Kalimantan sebagai bagian dari upaya pemulihan lingkungan melalui penanaman penghijauan.
Dengan pasokan bibit tanaman yang cukup dari Persemaian Mentawir, IKN diharapkan akan menjadi ibu kota yang lebih hijau. Hal ini juga akan berdampak positif pada upaya pemulihan hutan hujan tropika di Kalimantan.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam peninjauan tersebut adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Ad Interim Erick Thohir, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, dan Wakil Kepala Otorita IKN Dhony Rahajoe.
Selain itu, Pj Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik dan Pj Bupati Penajam Paser Utara Marbun juga ikut serta dalam acara ini.
Persemaian Mentawir ini dibangun melalui kerja sama antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, PLN, Telkom, dan perusahaan Indo Tambang Megah Group. Saat ini, persemaian ini memiliki kapasitas produksi bibit sekitar 15 hingga 16 juta per tahunnya. Di dalamnya terdapat berbagai jenis bibit tanaman kayu dan non-kayu, serta tanaman estetika.
Pembangunan persemaian ini merupakan langkah konkret dalam mendukung upaya rehabilitasi hutan dan lahan secara besar-besaran yang digalakkan oleh Presiden Jokowi.
Inisiatif ini mendukung upaya pemulihan lingkungan dan penghijauan sebagai respons terhadap perubahan iklim yang telah dirasakan oleh banyak negara di seluruh dunia. (Nada/Jpnn)
