Jurnalindo.com – Pemerintah tengah mempersiapkan insentif untuk operator telekomunikasi. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menjelaskan bahwa insentif ini tidak hanya terbatas pada pengembangan teknologi 5G, melainkan lebih pada optimalisasi penggunaan spektrum frekuensi untuk melayani kebutuhan masyarakat. dilansir dari detik.com
Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kominfo, Ismail, menjelaskan hal ini di Jakarta pada Jumat (17/5/2024). “Nggak ada insentif 5G. Kami nggak concern terhadap teknologi, lebih ke spektrum frekuensi yang optimal dimanfaatkan untuk melayani masyarakat,” jelasnya.
Meskipun rincian jadwal dan besarnya insentif belum diungkap, Kominfo menegaskan bahwa insentif tersebut harus memberikan manfaat yang langsung dirasakan oleh masyarakat. “Kami bukan memberikan insentif buat operator, tapi memberikan insentif melalui operator untuk kebutuhan masyarakat,” tambah Ismail.
Diskusi antara Kominfo dan operator telekomunikasi telah berlangsung cukup lama, dengan banyak usulan bentuk insentif yang dapat langsung dinikmati oleh masyarakat. Salah satu contohnya adalah perluasan jangkauan layanan, yang akan memungkinkan masyarakat di daerah terpencil untuk mendapatkan sinyal yang lebih baik.
Selain itu, peningkatan kualitas layanan juga menjadi fokus, seperti meningkatkan kecepatan download untuk memperbaiki pengalaman pengguna. “Apa bentuknya, ya itu hal-hal seperti itu yang bisa dirasakan masyarakat,” kata Ismail.
Detail terkait jadwal dan besaran insentif masih dalam tahap pembahasan dengan Kementerian Keuangan, namun Ismail menegaskan bahwa implementasi insentif ini tidak akan menunggu lama. “Pasti tahun ini. Tidak menunggu-menunggu pemerintah baru. Kalau bisa sekarang, pemerintah sekarang. Ini kami sedang bekerja keras untuk selesaikan secepatnya,” pungkasnya.
Jurnal/Mas
