Ketum Ansor Addin Minta Kader Turun ke Desa-Desa

Keterangan foto: Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharuddin sowan Rais Syuriyah PBNU KH Muadz Thohir di Kajen, Pati, Sabtu (3/5) malam.
Keterangan foto: Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharuddin sowan Rais Syuriyah PBNU KH Muadz Thohir di Kajen, Pati, Sabtu (3/5) malam.

JurnalIndo.Com – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Addin Jauharuddin meminta seluruh kader Ansor dan Banser untuk turun ke desa-desa. Itu untuk merespon kondisi ekonomi nasional yang sedang tidak baik-baik saja.

“Teruslah bergerak dan berjuang melakukan yang terbaik untuk organisasi. Turunlah ke desa-desa, ke masyarakat, bantulah mereka dengan perangkat kita, baik itu satuan-satuan di Banser dan sahabat Ansor. Karena sejatinya Ansor lahir dari rahim masyarakat,” ujarnya seusai bersilaturrahim dengan Rais Syuriyah PBNU KH Muadz Thohir di Kajen, Pati, Sabtu (3/5) malam.

Seusai bersilaturrahim Addin bersama jajarannya didampingi Pimpinan Wilayah (PW) GP Ansor Jateng dan Pimpinan Cabang GP Ansor Pati, Jepara, dan Kudus berziarah ke makam waliyullah Syekh Ahmad Mutamakkin. Sebelumnya, Ketum Ansor menghadiri Apel Patriotisme dan Kemah Bakti II yang diikuti 5.000 kader Ansor Banser di GOR Al Fitroh Desa Watuaji, Kecamatan Keling, Jepara.

Dia menjelaskan, kader Ansor dan Banser harus semakin dekat dengan masyarakat. Segala aktivitas masyarakat merupakan aktivitas Ansor.
Dia menyebut, Ansor tahun ini mencanangkan gerakan Satu Barisan Membangun Negeri dengan fokus tema Patriot Ketahanan Pangan. Itu menjadi tema Harlah ke-91 GP Ansor.

“Ini kebutuhan mendasar saat situasi ekonomi nasional sedang tidak baik akibat beragam situasi, termasuk perang tarif dunia. Perlu penguatan pertumbuhan ekonomi nasional, dan paling tepat adalah menghidupkan ekonomi pedesaan, salah satunya melalui potensi pangan,” urainya.

Pangan, lanjut dia, merupakan bidang yang luas, mulai dari pertanian, perikanan, perkebunan, hingga peternakan. Kader Ansor diminta turun ke desa-desa untuk mengidentifikasi kemudian memaksimalkan potensi pangan di daerah masing-masing.

Setelah terpetakan, menurut Addin perlu dilanjutkan dengan upaya membuka lapangan pekerjaan yang bersifat padat karya. Pencanangan itu telah diresmikan PP GP Ansor saat puncak peringatan Harlah di GOR Satria Banyumas pada 24 April.

“Itu menjadi panduan gerakan pangan nasional Ansor,” katanya saat berdiskusi santai dengan jajaran pimpinan PW Ansor Jateng dan pimpinan Ansor wilayah Pati Raya di kediaman Ketua PC Ansor Pati Abdullah Syafiq Kajen.

Dalam kesempatan itu, Addin mengungkapkan dua tantangan besar yang harus dijawab Ansor saat ini, yaitu sumber daya manusia (SDM) dan ekonomi. SDM yang unggul harus terus diwujudkan. Itu sejalan dengan gerakan pengembangan ekonomi kader dan masyarakat.

“SDM unggul bisa dilakukan melalui peningkatan pendidikan formal. Ditambah dengan pendidikan skill untuk orientasi pekerjaan. Karena usia kader Ansor adalah usia produktif, yakni 20-45 tahun. Pelatihan skill yang dibutuhkan dunia kerja harus digalakkan di semua lini,” tandasnya.(*)

Jurnal/Mas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *