Keketuaan Indonesia, Timor Leste Berharap Dapat Masuk ASEAN 

Jurnalindo.com – Pada masa Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2023, Presiden Terpilih Timor Leste José Ramos-Horta berharap agar Timor Leste dapat berubah status dari Observer menjadi anggota ASEAN yang ke-11.

Ramos-Horta kepada wartawan di Katedral Dili, Timor Leste, Rabu mengatakan bahwa idealnya, menurutnya, Timor Leste bergabung dengan ASEAN dalam masa presidensi Indonesia. Ketika Indonesia mengambil alih dan menjadi presiden dari ASEAN, idealnya, saat itulah Timor Leste bergabung. 10 tahun sejak kami mengajukan diri (untuk menjadi anggota ASEAN).

Saat ini, Timor Leste sedang menanti keputusan konsensus dari negara-negara ASEAN terkait bergabungnya Timor Leste menjadi anggota dari organisasi regional tersebut. Menjadikan Timor Leste sebagai negara anggota merupakan salah satu ambisi Ramos-Horta.

Adapun yang dimaksud dengan keputusan konsensus adalah keputusan yang disetujui oleh seluruh negara anggota, dalam hal ini negara anggota ASEAN, yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei Darusalam, Kamboja, Myanmar, Laos, dan Vietnam.

Agar keputusan tersebut dapat diimplementasikan, Politik diplomasi konsensus mengharuskan seluruh negara anggota untuk setuju pada suatu keputusan termasuk keputusan untuk menjadikan Timor Leste sebagai negara anggota ASEAN.

Menurut Ramos-Horta, yang menjadi penyebab dari belum masuknya Timor Leste untuk menjadi negara anggota ASEAN adalah waktu yang belum tepat. Dengan demikian, ketika Keketuaan Indonesia di ASEAN pada 2023 nanti mulai berlangsung, ia meyakini bahwa saat tersebutlah yang menjadi momen tepat bagi Timor Leste untuk bergabung dengan ASEAN.

“Kami, khususnya saya, akan secara aktif memperjuangkan persiapan accession (bergabungnya) Timor Leste untuk ASEAN bersama pemerintah di sini dan Sekretariat ASEAN,” kata Ramos-Horta.

Selain itu, ia menjelaskan bahwa program yang menjadi prioritas utama dalam masa dirinya menjabat sebagai presiden adalah peningkatan perekonomian. Pandemi COVID-19 dan peperangan Ukraina melawan Rusia telah mengakibatkan krisis global yang memperburuk kondisi perekonomian masyarakat di Timor Leste.

Masyarakat yang sudah miskin, tutur ia melanjutkan, menjadi lebih miskin akibat keberlanjutan pandemi di tingkat nasional dan permasalahan di Ukraina.

Perekonomian menjadi perhatian utama dan prioritas absolut bagi Ramos-Horta.

“Demi anak-anak dan para ibu. Kami menghadapi terlalu banyak malanutrisi dan kemiskinan yang ekstrem. Tidak ada tantangan dan pekerjaan yang lebih penting bagi saya daripada menjaga para anak, ibu hamil, dan masyarakat,” kata Ramos-Horta.(ara/iva)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *