Inilah 13 Tradisi Unik Menjelang Tahun Baru Imlek

Jurnalindo.com Tahun Baru Imlek atau Imlek merupakan momen yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Tionghoa. Kata “Imlek” bukanlah nama perayaan Imlek yang sebenarnya. Kata ini diambil dari bahasa Hokien dan hanya dikenal dan digunakan oleh orang Indonesia.

Di luar negeri, perayaan Imlek ini dikenal oleh orang Barat, sedangkan orang Tiongkok menyebutnya “Guo Nian” atau “Xin Jia” yang berarti melewatkan bulan atau bulan baru.

12 tradisi Tahun Baru Imlek yang unik

Baca Juga: Chelsea Patahkan Trend Negativnya usai Kalahkan Crystal Palace dengan Skor Tipis

Tahun Baru Cina telah ada selama 4.000 tahun. Seiring dengan perkembangan zaman, banyak tradisi yang akhirnya terbentuk yang diwariskan dan harus hidup dalam setiap perayaan Imlek. Lantas apa saja tradisi unik yang ada saat merayakan Imlek?

1. Bersih-bersih rumah
Dalam kepercayaan Tionghoa, membersihkan rumah berarti membuang semua hal buruk yang menghalangi keberuntungan. Tradisi bersih-bersih ini biasanya dilakukan oleh masyarakat Tionghoa satu hari sebelum Imlek, karena dipercaya membersihkan rumah saat Imlek akan meniadakan keberuntungan pada tahun tersebut.

2. Dekorasi rumah
Selain bersih-bersih, mendekorasi rumah juga merupakan hal yang dilakukan menjelang Imlek. Pintu dan jendela dicat ulang dan kertas ditempel dengan kata-kata atau kalimat yang baik. Dimana sebagian besar motif yang digunakan berwarna merah, yang bagi masyarakat Tionghoa melambangkan sesuatu yang sejahtera dan sakti, serta membawa keberuntungan.

3. Serba Warna merah
Fitur dari setiap perayaan Tahun Baru Cina adalah penggunaan warna merah di semua pengaturan. Warna merah melambangkan sesuatu yang kuat dan sejahtera serta membawa keberuntungan. Tak hanya itu, warna merah juga dipercaya mampu mengusir nian atau sejenis makhluk liar yang hidup di dasar laut atau gunung yang keluar saat musim semi atau saat tahun baru Imlek.

Nian sendiri dipercaya telah menyusahkan manusia, terutama anak kecil. Inilah sebabnya mengapa orang Tionghoa mendekorasi rumah mereka dan menggunakan pakaian dan aksesoris berwarna merah selama Tahun Baru Imlek.

4. Hidangan Khas Imlek

Hari raya apapun akan terasa kurang lengkap jika tidak disajikan makanan wajib saat hari perayaan tersebut. Sama seperti halnya saat perayaan Imlek, hidangan khas Imlek seperti kue keranjang dan jeruk menjadi makanan wajib yang ada saat Imlek.

Bagi masyarakat Tionghoa, makanan yang disajikan saat perayaan tersebut berlangsung minimal terdiri dari 12 jenis makanan yang melambangkan 12 macam shio dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa. Selain melambangkan shio, masing-masing makanan tersebut juga memiliki makna tersendiri.

Misalnya, ayam utuh yang melambangkan kemakmuran keluarga, mie panjang yang melambangkan panjang umur yang cara menyantapnya tidak boleh dipotong atau kue lapis legit yang mengartikan rezeki yang berlapis-lapis.

5. Pantang Makanan Bubur

Jika kue keranjang dan jeruk menjadi makanan khas saat Imlek, lain halnya dengan bubur. Bubur menjadi makanan yang pantang disajikan ketika Imlek. Bubur dianggap sebagai simbol kemiskinan.

6. Dilarang Membalik Ikan Saat Menyantapnya

Menyantap ikan mungkin menjadi hal yang biasa saat perayaan. Namun berbeda jika dilakukan saat Imlek. Dalam tradisi Imlek Anda dilarang mengambil daging ikan pada bagian bawah.

Tidak hanya itu, Anda juga diharuskan menyisakan ikan yang Anda santap untuk dinikmati keesokan harinya. Masyarakat Tionghoa percaya kalau kebiasaan ini merupakan lambang dari nilai surplus untuk tahun yang akan datang.

7. Petasan dan Kembang Api

Petasan dan kembang api memang identik dengan sebuah perayaan besar, terutama pada saat tahun baru. Hal yang sama juga berlaku pada saat perayaan Imlek. Selain untuk memeriahkan perayaan yang berlangsung setahun sekali ini, menurut kepercayaan Tionghoa, membakar petasan dan kembang api tepat di hari raya Imlek wajib dilakukan untuk mengusir nasib-nasib buruk di tahun sebelumnya dan mengharapkan tahun baru yang lebih bahagia dan lebih baik.

8. Pagelaran Liong dan Barongsai

Dalam kepercayaan orang China, Liong (naga) dan Barongsai merupakan lambang kebahagiaan dan kesenangan. Tarian naga dan singa ini dipercaya merupakan pertunjukan yang dapat membawa keberuntungan serta salah satu cara mengusir roh-roh jahat yang akan mengganggu manusia. Maka tidak heran pertunjukkan ini selalu ada dalam setiap perayaan Imlek.

9. Bagi-bagi Angpao

Tradisi yang satu ini memang tidak asing bagi Anda. Tradisi yang tidak pernah absen dalam setiap perayaan Imlek ini memang menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu saat perayaan Imlek. Tradisi bagi-bagi angpao ini merupakan tradisi di mana masyarakat Tionghoa yang sudah berkeluarga memberikan rezeki kepada anak-anak dan orang tuanya.

Dalam kepercayaan Tionghoa, uang di dalam angpao yang akan dibagikan tidak boleh diisi dengan mengandung angka 4 di dalamnya karena angka 4 dianggap membawa sial. Dalam bahasa China angka empat terdengar seperti kata ‘mati’.

Selain itu, jumlah uang yang diberikan juga tidak boleh ganjil karena berhubungan dengan pemakaman. Bagi-bagi angpao juga dipercaya makin memperlancar rezeki di kemudian hari. Makna tradisi membagikan angpao pada saat Imlek ini berkaitan dengan transfer energi dan kesejahteraan yang juga dipercaya memperlancar rezeki di kemudian hari.

10. Mengunjungi Sanak Saudara

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *